Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Kapolda DIY: 381 Kamera Bantu Cegah Kejahatan di Yogya Selama Bulan Puasa
13 Februari 2025 13:58 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Kapolda DIY Irjen Pol Suwondo Nainggolan mengunjungi Back Office Smart Province di Unit IX lantai 3 Kompleks Kepatihan, Pemda DIY, Kamis (13/2).
ADVERTISEMENT
Suwondo mengatakan selain untuk memantau lalu lintas, ratusan kamera yang ada juga bisa untuk mencegah tindakan kriminal, termasuk selama bulan Ramadan. Seperti kejahatan jalanan hingga perang sarung.
"Konsep awal selain memantau lalu lintas itu adalah memantau situasi kamtibmas melalui sistem ini, sehingga kita mampu selain preemtif itu preventif awal," kata Suwondo.
Saat ini total ada 381 kamera. Jumlah ini tergabung dari berbagai instansi, baik Pemda DIY maupun kabupaten kota.
"Semua ada 381 kamera. Ini mau nambah lagi 16 yang bisa menganalisis secara khusus situasi tersebut. Jadi kita tidak berdiri tunggal ini kolaborasi. Jadi kamera yang ada, sudah ada eksis, dijadikan satu. Terintegrasi," katanya.
Suwondo mengatakan Mabes Polri juga akan memperbarui alat yang ada termasuk dengan pengembangan mesin AI.
ADVERTISEMENT
Lanjutnya soal perang sarung, pada Ramadan 2024 yang lalu menurut Suwondo bisa dikendalikan.
"Kan 2022 kejadian (perang sarung), 2023 kejadian, 2024 kemarin kita bisa mengendalikan. Nah, dengan kondisi peralatan ini diharapkan nanti hasil yang kita dapatkan jauh lebih baik daripada 2024 itu harapan kita tentunya," katanya.
Meski sudah mengedepankan teknologi, Suwondo mengatakan petugas di lapangan tetap akan berpatroli.
"Jadi justru ini alat bantunya. Bukan menghilangkan apa yang sudah ada. Lebih terjadi efisiensi nanti dalam kegiatan patrolinya, gitu. Jadi kita bisa membaca gerak daripada potensi masyarakat ke depannya seperti apa atau berapa jam kemudian," bebernya.