Kapolda Jatim Jelaskan Alasan Tembakkan Gas Air Mata ke Tribun di Kanjuruhan

2 Oktober 2022 5:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).  Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Foto: Ari Bowo Sucipto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sebuah tragedi terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. 127 orang meninggal dunia terkait kericuhan pascapertandingan Arema vs Persebaya Surabaya.
ADVERTISEMENT
Isu yang beredar kuat di media sosial menyebut salah satu penyebab insiden ini karena polisi menembakkan gas air mata di tribun. Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta memberikan penjelasan terkait hal ini.
"Terkait proses pertandingan tidak ada permasalahan. Semuanya selesai. Permasalahan terjadi ketika pertandingan sudah selesai terjadi kekecewaan dari para penonton yang melihat tim kesayangannya tidak pernah kalah selama 23 tahun bertanding di kandang sendiri. Namun kini mengalami kekalahan," kata Nico di Polres Malang, Minggu (2/10).
"Rasa kekecewaan itulah yang menyebabkan penonton turun ke tengah lapangan, dan berusaha mencari staf official, untuk menanyakan atau melampiaskan. Oleh karena itu pengamanan melakukan upaya pencegahan dan melakukan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan dan mengejar para pemain. dalam prosesnya itu,untuk melakukan upaya pencegahan sampai dilakukan gas air mata," urainya.
ADVERTISEMENT
Situasi pun semakin tidak kondusif. Apalagi menurut Nico, ada oknum suporter yang menyerang aparat.
"Karena sudah mulai anarkis sudah menyerang petugas dan merusak mobil dan akhirnya karena gas air mata mereka keluar ke satu titik di pintu keluar. Yaitu kalau enggak salah di pintu 10 ya," tutur dia.
Ini yang menyebabkan banyak korban tewas. Total 127 orang, 125 suporter dan 2 polisi.