Kapolda Metro: Apa Saya Harus Keras Mengusir Anda Kembali ke Rumah?

4 Juli 2021 15:43 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
31
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur DKI Anies Baswedan, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji saat memantau PPKM Darurat di Pos Penyekatan Jalan Raya Bogor. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Anies Baswedan, Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji saat memantau PPKM Darurat di Pos Penyekatan Jalan Raya Bogor. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Pemerintah terus melakukan pembatasan dan pengendalian di jalanan Jakarta selama PPKM Darurat. Tapi, masih ada saja warga yang berkeliaran padahal tak ada urusan yang mendesak.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini, polisi masih melakukan edukasi dan memutar balik mereka yang tak berkepentingan. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran meminta pengertian dari warga untuk tetap berada di rumah bila tak mendesak.
Petugas memeriksa pengguna kendaraan saat berlangsungnya PPKM Darurat di kawasan Bundaran Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7/2021). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
"Apakah saya harus keras mengusir Anda kembali ke rumah. Tolong sampaikan betul sama masyarakat," ujar Fadil saat meninjau titik penyekatan bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji di Jakarta, Minggu (4/7).
Petugas di lapangan baik Polri, TNI, Satpol PP, Dishub harus memberi penjelasan kepada warga di pos penyekatan. Tak jarang dari mereka yang terus memberi berbagai alasan agar bisa melintas.
Hal ini justru sangat berbahaya karena bisa menimbulkan kerumunan dan kemacetan. Padahal, tujuan penyekatan untuk mengurangi mobilitas warga.
ADVERTISEMENT
"Rekan-rekan lihat sendiri masih banyak dengan 1001 alasan tetap melakukan mobilitas. Padahal target kami 2, mengurangi mobilitas dan meniadakan kerumunan," jelas dia.
Eks Kapolda Jatim itu berharap peran dari RT dan RW bisa lebih ditingkatkan untuk mengingatkan warganya agar tetap berada di rumah. Warga juga harus sadar diri dan menahan diri tidak keluar rumah. Sehingga kepadatan tak perlu terjadi di titik-titik penyekatan.
"Tapi kalau Anda memilih untuk keluar kami akan memilih untuk melakukan tindakan tegas," ucap dia.