Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kapolda Metro Jaya Interogasi Komplotan Perampok Davidson
21 Juni 2017 16:05 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah menangkap empat orang pelaku penembakan Davidson Tantono (30) pada pekan lalu, Tim Gabungan dari Sub Direktorat Resmob dan Ranmor Polda Metro Jaya kembali berhasil menangkap tiga orang pelaku lainnya pada Senin (19/6 di Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Kapolda Metro Jaya Irjen M Iriawan mengatakan salah satu dari tiga pelaku yang berhasil ditangkap tersebut tewas ditembak polisi. Sementara dua orang pelaku lainnya, diketahui berinisial RCL dan DTK.
Iriawan menginterogasi pelaku berinisal RCL, yang merupakan kekasih dari ketua komplotan yang bernama Safril.
"Kamu kenal si Safril (SFL) di mana?," tanya Iriawan kepada RCL di Polda Metro Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (21/6).
"Saya kenal di karaoke dulu pak," jawab RCL yang diketahui dulu berprofesi sebagai Ladies Companion (LC) di sebuah karaoke di hotel Grand Menteng, Jakarta Timur.
Peran RCL dalam kasus ini, menurut pengakuannya adalah sebagai orang yang menyewa Apartemen sebagai tempat para pelaku merencanakan aksinya dan tempat persembunyian.
ADVERTISEMENT
RCL juga mengaku dirinya dipaksa oleh Safril untuk ikut serta membantu perencanaan aksi perampokan.
"Saya menyewa apartemen tersebut dengan nama saya, karena KTP saya itu KTP Jakarta, jadi gampang buat nyewa tempat," kata RCL.
Iriawan juga menginterogasi DTK yang merupakan anggota komplotan Safril.
"Saya dapat bagian Rp 14,2 juta yang ini saya pakai untuk membiayai pencalonan saya sebagai calon kepala desa," jelas DTK.
Sementara itu menurut Iriawan, pelaku lainnya yang bernama TP diketahui berperan menggembosi ban mobil Davidson. TP mengaku diajari cara membuat paku dari payung bekas oleh Safril.