Kapolda Metro Sebut Demo APDESI Ricuh Direncanakan: Bawa 30 Ban Bekas & Palu

31 Januari 2024 16:59 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Massa dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) menggelar demo di depa Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (31/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Massa dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) menggelar demo di depa Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (31/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, menyesalkan demo Asosiasi Pemerintah Daerah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) di depan Gedung DPR RI berakhir ricuh.
ADVERTISEMENT
Karyoto mengatakan, sudah memprediksi akan terjadi kericuhan dalam demo itu. Ini terlihat dari aksi perusakan pagar Gedung DPR hingga aksi pelemparan yang dilakukan massa.
"Hari ini teman-teman melihat ada aksi penyampaian pendapat di DPR yang sedikit diwarnai pengerusakan sebagian kecil dari pagar DPR luar, dan kita tahu mereka sudah mempersiapkan," kata Karyoto di lokasi.
Selain itu, Karyoto menyebut, massa juga sengaja membawa ban bekas. Temuan polisi di lapangan, massa sudah mempersiapkan 30 ban bekas untuk dibakar di depan Gedung PR hingga palu.
"Memang dari kemarin anggota kami sudah razia sudah dapatkan banyak sekali lebih dari 30 (ban bekas). Karena kalau ban dibakar 30 biji bisa dibayangkan asap hitam seolah olah nanti membuat kekacauan," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Massa dari Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) menggelar demo di depa Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (31/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
"Karena ini beberapa beton ini dipecah pakai alat pemukul besi kemudian untuk memukul polisi dan kami tidak membalas kami hanya mengimbau terus untuk tidak anarkis dan sambil bertahan menyemprotkan air," tambah Karyoto.
Meski berakhir ricuh, lanjut Karyoto, pihaknya tak terpancing dan tetap berupaya membubarkan massa secara perlahan.
"Dengan sabar kami menunggu mereka. Kami hanya bertahan, bertahan dengan memakai air," ucap dia.
Saat ini, massa aksi telah membubarkan diri. Arus lalu lintas di lokasi yang sempat ditutup juga sudah kembali dibuka.
Dalam demo ini, mereka menuntut pengesahan revisi UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa.