Kapolda Sumbar: Afif Maulana yang Ajak Tawuran, Ada Video Dia Bawa Pedang

3 Juli 2024 18:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono bersama Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto di Mapolda Sumbar. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono bersama Ketua Harian Kompolnas, Benny Mamoto di Mapolda Sumbar. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kapolda Sumbar Irjen Suharyono menyebut Afif Maulana adalah orang yang pertama kali mengajak rekan-rekannya untuk tawuran.
ADVERTISEMENT
Afif adalah anak 13 tahun yang ditemukan tewas di bawah Jembatan Kuranji, Padang, Sumbar.
Suharyono mengungkapkan, hal ini bisa dibuktikan dengan video yang dibuat Afif. Di dalam video itu disebut Afif memegang senjata tajam berukuran besar. Video itu dibuat pada 8 Juni 2024.
"Buktinya dia yang mengajak tawuran dengan videonya yang diunggah di HP-nya, membawa pedang panjang di tangannya," kata Suharyono saat dikonfirmasi, Rabu (3/7).
Foto Afif Maulana. Foto: kumparan
Suharyono menganggap, apa yang diungkapkan LBH Padang selama ini telah memojokkan institusi Polri. Karena yang diungkapkan tidak sesuai dengan fakta.
"Kalau institusi kami di injak injak dan dipojokkan, ya siapa yang tidak marah? LBH sok suci. Dia mengatur skenario dan alibi sedemikian rupa. Seolah-olah prediksinya yang paling benar," ungkap lulusan terbaik Akpol 1992 ini.
ADVERTISEMENT
Afif Loncat ke Sungai untuk Amankan Diri
Suharyono menyimpulkan, Afif tewas akibat melompat dari jembatan saat polisi melakukan razia kepada sejumlah remaja yang diduga hendak tawuran.
"Kami yakini, berdasarkan kesaksian dan barang bukti yang kuat (Afif Maulana) melompat ke sungai untuk mengamankan diri, sebagaimana ajakannya ke Adhitya, bukan dianiaya polisi. Itu keyakinan kami," kata Suharyono.
Jenderal kelahiran Temanggung, Desember 1966 ini menegaskan, Afif Maulana juga tidak pernah ditangkap dan dibawa ke Polsek Kuranji. Apalagi disiksa.
Suharyono mengeklaim, hal ini pun terbukti dari hasil visum dan otopsi yang telah dilakukan.
"Untuk kematian sudah kami jelaskan (AM tidak ada dibawa ke Polsek Kuranji, ditangkap pun tidak)," ungkap dia.