Kapolda Sumut: Terlalu Sering Stigma Buruk 'Langgar Lalin Pasti Orang Medan'

15 Juli 2024 11:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolda Sumut, Komjen Pol Agung Setya Imam, usai Apel Operasi Patuh Toba di Polda Sumut, Senin (15/7/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolda Sumut, Komjen Pol Agung Setya Imam, usai Apel Operasi Patuh Toba di Polda Sumut, Senin (15/7/2024). Foto: Tri Vosa/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Sumut menggelar apel Operasi Patuh Toba, Senin pagi (15/7), sebagai bentuk persiapan untuk menjaga ketertiban dan keamanan lalu lintas di Sumut.
ADVERTISEMENT
Kapolda Sumut, Komjen Agung Setya Imam, mengatakan salah satu sorotan untuk operasi ini adalah persiapan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang akan dilangsungkan pada September mendatang—Sumut dan Aceh adalah tuan rumah PON 2024.
“Pagi ini kami menyelenggarakan apel gelar pasukan Operasi Patuh Toba 2024 yang kita tahu bahwa operasi patuh ini adalah untuk meningkatkan kegiatan rutin yang dirasa masih kurang dalam (menjelang) PON 2024 yang akan dilaksanakan di Sumut ini tertib lantas (lalu lintas). Sumut bisa jadi contoh bagi masyarakat yang hadir di sini,” kata Agung.
“PON ini harus jadi event kita kemudian bisa di semua lini, semua hal, terutama terkait penyelenggaraan PON ini bisa menjadi contoh. Artinya bisa diselenggarakan dengan sebaik-baiknya, termasuk dalam lantas,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Agung, selama ini situasi berlalu lintas di Sumut memang jadi sorotan. Katanya, stigma berlalu lintas yang buruk kerap dikaitkan dengan warga Sumut. Terkhusus, warga Kota Medan.
“Kita sudah terlalu sering mendapatkan stigma hal buruk tentang lantas di Sumut, terutama di Medan,” kata dia.
“Kalau ada yang melanggar katanya pasti orang Medan gitu loh. Ini satu hal yang buruk yang perlu kita benahi, pembenahannya ada di mana, ada di perilaku kita dalam berlalu lintas,” ujarnya.
Operasi ini akan dilakukan hingga 28 Juli mendatang. Nantinya, akan ada 10 jenis pelanggaran yang jadi prioritas. Mulai dari penggunaan helm, surat-surat berkendara, hingga kendaraan odol (overdimension overload).