Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Kapolres Jaktim Jelaskan Kronologi Pengeroyokan Rahmat Vaisandri Hingga Tewas
3 Februari 2025 16:19 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Kapolres Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, memberikan penjelasan terkait kasus pencurian berujung pengeroyokan yang mengakibatkan tewasnya pria asal Lubuk Basung, Sumatera Barat, bernama Rahmat Vaisandri (29).
ADVERTISEMENT
Kasus ini sempat dibahas di Komisi III DPR dan meminta Polres Jakarta Timur untuk mengusut tuntas kasus ini.
Kapolres kemudian menjelaskan kronologi runut kasus ini. Dimulai saat Rahmat dibawa ke Polsek Pasar Rebo dalam kondisi babak belur karena dituduh mencuri dompet dan HP.
Berikut kronologinya seperti yang disampaikan Kapolres Jaktim dalam jumpa pers di Mapolres Jakarta Timur, Senin (3/2):
20 Oktober 2024
Pukul 04.00 WIB
Rahmat diserahkan ke Polsek Pasar Rebo karena tertangkap tangan melakukan pencurian HP dan dompet di pembangunan Ruko Zima. Polsek Pasar Rebo melakukan cek TKP yang dipimpin oleh Kanit Reskrim Polsek Pasar Rebo.
Pukul 05.00 WIB
Rahmat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati karena diserahkan ke polisi dalam kondisi koma, dan langsung dimasukkan ke ruang IGD rumah sakit Polri disertai permohonan VER (visum et repertum) luka.
ADVERTISEMENT
Pukul 05.28 WIB
Saudara PA (inisial) membuat laporan polisi pencurian dengan pemberatan LPB 370/x/2024/SPKT Polsek Pasar Rebo, Polres Metro Jakarta Timur. Selanjutnya anggota Reskrim Polsek Pasar Rebo melakukan klarifikasi terhadap korban pencurian saudara PA alias A dan saksi saudara AR.
21 Oktober 2024
Pukul 11.00 WIB
Rahmat mendapatkan tindakan operasi untuk mengeluarkan gumpalan darah di belakang kepalanya
22 Oktober 2024
Rahmat dipindahkan dari ruang ICU ke ruang rawat RS Polri
23 Oktober 2024
Rahmat masuk ke ruang perawatan. Namun sekitar pukul 08.00 WIB, Rahmat dinyatakan meninggal dunia oleh pihak RS Polri.
Selanjutnya anggota Polsek Pasar Rebo membuat laporan polisi model A dengan nomor 13/x/2024-SPKT Unit Reskrim Polsek Pasar Rebo pada tanggal 24 Oktober disertai permohonan autopsi.
ADVERTISEMENT
"Selanjutnya penyidik Polsek Pasar Rebo melakukan klarifikasi terhadap pelapor dalam hal ini adalah anggota Polsek Pasar Rebo itu sendiri yang membuat laporan polisi karena saudara RV telah meninggal dunia," jelasnya.
Polisi juga melakukan klarifikasi terhadap H dan A selaku sekuriti proyek pembangunan. Polisi juga meminta keterangan RGR selaku kakak korban, J, AJ, dan AR. Semuanya adalah tukang di proyek tersebut.
10 Januari 2025
Polisi melakukan penyidikan dan gelar perkara. Ditetapkan ada 10 orang yang menjadi tersangka penganiayaan berat. Yang ditangkap pada tanggal 10 Januari adalah H, AAB, S, dan MM.
Adapun pasal yang di kenakan dalam peristiwa ini adalah pasal pengeroyokan dan atau pasal penganiayaan berat yaitu Pasal 170 KUHP dan atau Pasal 351 Ayat 3, UU Nomor 1 Tahun 1946 KUHP.
ADVERTISEMENT
"Adapun korban dalam hal ini adalah almarhum RV dan para tersangka yang sudah dilakukan penahanan sebanyak 10 orang antara lain 9 orang ditahan di rumah tahanan negara Polres Metro Jakarta Timur dan 1 orang selaku oknum anggota Polri yang juga sebagai tenaga pengamanan dalam proyek pembangunan ruko tersebut, ditahan di rumah tahanan negara Korbrimob Polri," jelas Nico.
21 Januari 2025
Dua tersangka lain, yaitu WA dan Y ditahan.
29 Januari 2025
Tiga tersangka lain, yakni IS, PA, dan SF ditahan.
31 Januari 2025
Satu tersangka berinisial O ditahan
"Dapat kami sampaikan, bahwa saksi-saksi yang sudah kami periksa sebanyak 12 orang saksi, dan 10 orang tersangka yang sudah ditahan," tutup Nico.
ADVERTISEMENT