Kapolres Madina dan Dandim Tapsel Bantah Isu Oknum TNI Bebaskan Mafia Tambang

1 Desember 2022 21:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Madina AKBP Reza Chairul, Dandim 0212/TS Letkol Inf. Amrizal Nasution beserta jajarannya, saat menggelar konfrensi pers isu dugaan anggota TNI bebaskan mafia tambang. Foto: Dok. Polres Madina
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Madina AKBP Reza Chairul, Dandim 0212/TS Letkol Inf. Amrizal Nasution beserta jajarannya, saat menggelar konfrensi pers isu dugaan anggota TNI bebaskan mafia tambang. Foto: Dok. Polres Madina
ADVERTISEMENT
Isu sekelompok oknum TNI membebaskan mafia tambang yang ditahan Polres Mandailing Natal, Sumatera Utara, menjadi perbincangan.
ADVERTISEMENT
Kapolres Madina AKBP Reza Chairul dan Dandim 0212/TS Letkol Inf. Amrizal Nasution langsung menggelar konferensi pers di Mapolres Madina, Kamis (1/12).
Reza membantah isu tersebut. Kata dia, isu bermula saat polisi mendapat Informasi adanya praktik tambang liar di Madina.
“Kemudian ditindaklanjuti oleh penyidik Direktorat Krimsus Polda Sumatera Utara, dengan melakukan penyelidikan. Hasil penyelidikan tersebut, penyidik menemukan empat orang yang diduga melakukan penambangan liar,” kata Reza.
Empat pelaku yang ditangkap yakni berinisial A selaku pelaksana kegiatan di lapangan, I selaku manajer operasional, H selaku operator dan S sebagai pemilik lahan.
Selanjutnya, penyidik Polda Sumut meminjam ruangan Satreskrim Polres Madina untuk memeriksa para pelaku. Saat itulah ada anggota TNI mendatangi Polres Madina.
ADVERTISEMENT
Namun tujuan mereka bukan untuk melepas tahanan melainkan memberikan dukungan pengungkapan praktik tambang liar tersebut.
“Terkait kehadiran TNI dan ada juga Dandim pada malam kemarin itu, adalah suatu bentuk support dan bantuan, dukungan dari TNI khususnya, dari Bapak Dandim 0212 Tapsel dalam hal membantu tugas pokok Polri dalam hal pendalaman, pengembangan, untuk mencari barang bukti,” jelas dia.
Kapolres Madina AKBP Reza Chairul, Dandim 0212/TS Letkol Inf. Amrizal Nasution beserta jajarannya, saat menggelar konfrensi pers isu dugaan anggota TNI bebaskan mafia tambang. Foto: Dok. Polres Madina
Berkat adanya dukungan Dandim, polisi turun ke lapangan untuk pengamanan barang bukti penambangan liar berupa 1 unit ekskavator.
“Untuk informasi sementara hanya seperti itu, yang viral kemarin itu tidak ada yang namanya penjemputan paksa, tidak ada anarkis,” kata Reza.
Terkait keberadaan empat pelaku penambangan liar itu, Reza mengatakan hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
“Jadi keempat pelaku yang diamankan itu dibawa bersama-sama, antara penyidik Ditreskrimsus bersama TNI. Dalam hal ini unit Intel, untuk dilakukan pengembangan dan pendalaman mencari barang bukti, dari pelaku lainnya, yang terlibat,” ungkapnya
Kapolres Madina AKBP Reza Chairul, Dandim 0212/TS Letkol Inf. Amrizal Nasution beserta jajarannya, saat menggelar konfrensi pers isu dugaan anggota TNI bebaskan mafia tambang. Foto: Dok. Polres Madina
Sementara Dandim 0212 Tapsel, Letkol Inf Amrizal Nasution, juga memastikan tidak ada gesekan antara TNI dan Polri.
“Jadi tidak benar, ada yang namanya jemput paksa atau tarik paksa dan sebagainya. Hubungan kita dan Polres baik-baik saja, bahkan kita sering duduk sambil ngopi,” kata Amrizal.
Amrizal mengakui dirinya mengunjungi Polres Madina. Namun kunjungan itu dalam rangka koordinasi dan memberi dukungan pemberantasan penambangan liar.
“Ada juga yang menanyakan ngapain Dandim ke Polres? Loh, masa sih nggak boleh main-main ke sini. Satu, ada hubungan FKPD, kedua ada hubungan adik, kakak, atau senior junior, kan gitu. Bukan hanya ke Polres Madina aja saya, ke Polres Sidempuan, Polres Tapsel dan Paluta,” tutup dia.
ADVERTISEMENT