Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kapolres Samosir Diperiksa Propam Polda Sumut Terkait Kematian Bripka Arfan
28 Maret 2023 20:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Bripka Arfan Saragih, polisi di Samsat Samosir UPT Pangururan, Sumatera Utara (Sumut), tewas pada 6 Februari 2023. Arfan adalah polisi yang kena kasus penggelapan uang wajib pajak kendaraan sebesar Rp 2,5 miliar dan pernah berjanji akan membongkarnya.
ADVERTISEMENT
Terkait kematian Arfan, Propam Polda Sumut memeriksa Kapolres Samosir baik yang masih aktif maupun yang pernah menjabat.
“Iya (Kapolres Samosir) diperiksa Propam,” kata Kabid Humas Kombes Hadi Wahyudi pada Selasa (28/3).
Di kesempatan lain, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Panca Putra, juga menyampaikan hal yang sama terkait pemeriksaan tersebut. Panca menyampaikan ada beberapa orang yang diperiksa dan didalami terkait kematian AS dan penggelapan wajib pajak itu.
“Tim juga bekerja secara maraton, melakukan pendalaman dan pemeriksaan terhadap Kapolres Samosir, Kapolres sebelumnya yang berkaitan dengan bagaimana proses terjadinya penggelapan tersebut, yang ketiga Kasat Lantas dan Kanit Regident,” kata Panca pada Selasa (28/3).
Panca tak menjelaskan secara rinci soal kapan pemeriksaan itu dilakukan dan siapa saja mantan Kapolres Samosir yang diperiksa.
ADVERTISEMENT
Panca hanya menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang memaksimalkan penyelidikan terkait kasus tersebut dan meminta kepada semua untuk bersabar menunggu hasil pemeriksaan.
“Teman-teman dan masyarakat mohon sabar menunggu kami bekerja dengan profesional,” kata dia.
“Percayalah tim yang kami bentuk ini terdiri dari orang-orang yang memiliki kompetensi dan dalam pengawasan khusus dari inspektorat Polda Sumatera Utara untuk memastikan semua berjalan,” tutup Panca.
Sebelum Tewas, Bripka Arfan Dapat Ancaman: Diduga Akibat Janji Bongkar Kasus
Istri Arfan mengungkapkan bahwa suaminya sempat diancam. Hal tersebut disampaikan lewat kuasa hukum keluarga Arfan, Fridolin Siahaan.
"Terhadap keluarga tidak ada (ancaman). Menurut keterangan istri, semasa hidup, almarhum bercerita kepada istri diduga Kapolres melakukan intimidasi kepada almarhum dengan mengatakan 'Akan ku buat susah istri dan anakmu',” kata Dolin saat dihubungi kumparan, Selasa (28/3).
ADVERTISEMENT
Dolin mengaku tidak tahu pasti siapa "Kapolres" yang dimaksud itu. Hanya saja, Kapolres Samosir disorot lantaran peristiwa ini berada di wilayah hukumnya.
Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman, pula yang mengatakan bahwa berdasarkan hasil autopsi, Arfan tewas bunuh diri dengan meminum cairan sianida.
Kapolres Samosir Enggan Bicara Kasus
Pada pukul 18.00 WIB, Senin (27/3), wartawan yang berada di area Masjid Al-Hidayah Polda Sumut, secara tidak sengaja berpapasan dengan Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.
Namun, Yogie enggan diwawancarai soal kasus ini meski wartawan sudah memintanya. "Tanya saja ke Humas, semuanya lewat Humas," katanya.