Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kapolresta Tangerang di Depan Mahasiswa: Siap Dicopot Jika Ada Kekerasan Lagi
15 Oktober 2021 17:32 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Puluhan mahasiswa di Kabupaten Tangerang menggelar demonstrasi di kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang, tepatnya yang mengarah ke Polresta Kota Tangerang, Tigaraksa, Jumat, (15/10) petang.
ADVERTISEMENT
Aksi demonstrasi para mahasiswa itu untuk menyampaikan sejumlah tuntutan yang berkaitan dengan tindak kekerasan Brigadir NP, yang membanting Faris, mahasiswa Universitas Syekh-Yusuf (Unis Tangerang), pada Rabu (13/10).
Salah satu peserta aksi, Bayu Rahmat mengatakan, tuntutan mereka berupa pencopotan Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro dan pemecatan Brigadir NP.
"Kita minta Kapolres Kota Tangerang dicopot dari jabatannya saat ini, dan pemecatan kepada Brigadir NP. Ditambah, kita juga minta agar pihak kepolisian tidak bertindak represif lagi kepada massa aksi unjuk rasa yang melakukan aksi dengan damai," katanya.
Aksi tersebut pun langsung ditemui Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro. Di sana ia menyatakan siap dicopot apabila tindak kekerasan pada massa aksi, atau represif terjadi lagi di wilayah hukumnya, khususnya saat pengamanan aksi unjuk rasa.
ADVERTISEMENT
"Saya siap dicopot apabila tindak kekerasan saat pengamanan unras terjadi lagi di wilayah hukum Polres Kota Tangerang," ujarnya di hadapan massa aksi.
Ia juga meyakinkan, Brigadir NP akan mendapatkan hukuman atas tindak kekerasannya yang di luar SOP dalam pengamanan unjuk rasa.
"Untuk Brigadir NP akan dapat sanksi, sekarang lagi di Polda Banten, diperiksa di sana," ungkapnya.
Menanggapi apa yang dikatakan Wahyu, sontak massa mahasiswa langsung mengapresiasinya dengan tepuk tangan bersorak-sorai.
=====
Ikuti survei kumparan dan menangi e-voucher senilai total Rp3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveinews