Kapolri Beri Arahan ke Densus: Tingkatkan Kemampuan-Sinergi dengan Tokoh Agama

16 Februari 2022 14:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Hadiri Senior Level Meeting Densus 88 Antiteror Polri di Bali, Rabu (16/2). Foto:  Dok: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Hadiri Senior Level Meeting Densus 88 Antiteror Polri di Bali, Rabu (16/2). Foto: Dok: Istimewa
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit memberikan pengarahan kepada Detasemen Khusus (Densus 88) Antiteror pada acara Senior Level Meeting di Bali, Rabu (16/2).
ADVERTISEMENT
Dalam arahannya, Sigit meminta kepada Densus 88 Antiteror untuk bersinergi dengan tokoh masyarakat di dalam negeri, serta ikut memantau perkembangan terorisme Internasional.
Sigit mengatakan, hal itu perlu dilakukan agar Densus 88 bisa beradaptasi dan mengembangkan kemampuannya dalam menghadapi segala bentuk tantangan yang ada ke depannya.
“Densus 88 Antiteror Polri harus bisa bersinergi serta bekerja sama dengan seluruh institusi terkait di dalam negeri, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun dengan negara lain,” ujar Sigit dalam keterangannya, Rabu (16/2).
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Hadiri Senior Level Meeting Densus 88 Antiteror Polri di Bali, Rabu (16/2). Foto: Dok: Istimewa
Sigit juga meminta kepada anggota Densus 88 Antiteror untuk mampu beradaptasi dengan pesatnya kemajuan perkembangan teknologi informasi (TI).
Sebab, lanjut dia, saat ini banyak kasus terorisme yang berawal dari media sosial untuk merekrut anggota hingga mencari dana operasional untuk kegiatan terorisme.
ADVERTISEMENT
"Rekan-rekan harus siap menghadapi perubahan. Dan kuncinya belajar meningkatkan kemampuan rekan-rekan, mengembangkan organisasi Densus 88, menambah kapasitas personel. Dan saya yakin sejarah membuktikan rekan-rekan mampu walaupun dinamika terjadi," jelasnya.
Personel Densus 88 Anti Teror membawa terduga teroris menuju ke pesawat udara di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (18/3/2021). Foto: Umarul Faruq/ANTARA FOTO
Untuk itu, kata dia, diharapkan kerja keras dari Densus 88 Antiteror dapat memberikan multiplier effect untuk bangsa Indonesia guna meningkatkan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Tentunya stabilitas kamtibmas ini menjadi modal dasar dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Karena salah satu modal investasi baik asing dan dalam negeri. Ini melihat parameter salah satunya bagaimana suatu negara menjaga stabilitas kamtibmasnya," jelasnya.
Selain itu, dalam rangka penanganan terorisme di Indonesia, Sigit mengatakan akan mengembangkan struktur organisasi Densus 88 Antiteror. Hal itu dilakukan guna mengoptimalkan peran dari pencegahan dan penegakan hukum terhadap tindak pidana kejahatan terorisme di Indonesia.
Petugas Densus 88 Antiteror Mabes Polri berjaga di rumah kontrakan yang dihuni EY alias Rafli saat dilakukan penggeledahan di Kavling Barokah. Foto: ANTARA FOTO/Ariesanto
"Sejalan dengan tantangan yang meningkat dan semakin kompleks, maka Pemerintah setuju terhadap usulan kita pengembangan struktur Densus 88 Antiteror Polri. Alhamdulilah Perpres ditandatangani dan saat ini kita memiliki lima bintang satu. Dan harapan kita tak berhenti dan kita akan kembangkan,” kata Sigit.
ADVERTISEMENT
Dengan jumlah 3.701 personel Densus 88 Antiteror saat ini, Sigit berharap ke depannya, dapat berkembang hingga dua kali lipat.
“Sehingga rekan-rekan memiliki kekuatan yang cukup termasuk anggaran, sarana dan prasarana juga ditingkatkan, demikian juga kemampuan yang dimiliki rekan-rekan," pungkasnya.