Kapolri: Brigjen Hendra Temui Keluarga Yosua dan Larang Rekam Video

24 Agustus 2022 11:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat bersiap untuk rapat bersama Komisi III DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat bersiap untuk rapat bersama Komisi III DPR RI, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (24/8/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Karo Paminal Div Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan menemui keluarga Yosua dan melarang merekam video. Hendra datang ke keluarga Yosua untuk memberi penjelasan tewasnya Yosua.
ADVERTISEMENT
Hendra, kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit, beralasan karena tewasnya Yosua terkait kasus aib.
Di depan Komisi III DPR, Rabu (24/8), Kapolri membeberkan rekayasa yang dilakukan Irjen Ferdy Sambo, seperti cerita awal tewasnya Brigadir Yosua di publik.
Versi Ferdy Sambo, Yosua dipergoki di rumah dinas di Duren Tiga hendak mencabuli Putri Candrawathi. Richard Eliezer yang memergoki kemudian menasihati hingga terjadi tembak menembak.
"Saat akan dimakamkan personel Divpropam menolak pemakaman kedinasan karena menurut mereka terdapat syarat yang harus dipenuhi dan ada perbuatan tercela sehingga tidak dimakamkan secara kedinasan," beber Kapolri.
Karo Paminal Div Propam Polri Brigjen Hendra Kurniawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). Foto: Sigid Kurniawan/Antara Foto
Kemudian, Brigjen Hendra datang menemui keluarga Yosua dan hendak menjelaskan kronologi tewasnya Yosua.
"Kemudian malam harinya datang personel Divpropam Polri berpangkat Pati atas nama Brigjen Pol Hendra yang menjelaskan dan meminta saat itu untuk tidak direkam dengan alasan terkait masalah aib," beber Kapolri.
ADVERTISEMENT
Brigjen Hendra kemudian memberi penjelasan detail sesuai versi Irjen Ferdy Sambo, mulai dari jumlah tembakan, posisi menembak, dan luka yang ada di tubuh jenazah.
"Terkait penjelasan tersebut keluarga tidak percaya," urai Kapolri.
Keluarga kemudian menanyakan soal CCTV, dan beberapa hal yang dirasa janggal. Keluarga juga menanyakan HP milik Yosua.
"Dan kejanggalan-kejanggalan ini viral di media," tutup Kapolri.