Kapolri Ikut Dorong Investment Grade lewat Pertemuan Internasional

25 Juli 2018 15:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri dalam pertemuan soal Money Laundering di Nepal. (Foto: Dok. Divhumas Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri dalam pertemuan soal Money Laundering di Nepal. (Foto: Dok. Divhumas Polri)
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Tito Karnavian ikut mendorong peningkatan investment grade Indonesia. Namun, cara Tito berbeda dengan yang dilakukan Kementerian Keuangan. Tito berupaya agar Indonesia masuk dalam Financial Action Task Force (FATF).
ADVERTISEMENT
Upaya Tito agar Indonesia masuk dalam FATF dilakukan sembari menjadi pembicara dalam acara Asia Pasific on Money Laundering 21st Annual Meeting 2018 di Hotel Crowne, Kathmandu, Nepal. Dalam kesempatan itu, Tito membawakan materi berjudul The Importance of Regional Cooperation on Combating Terrorist Financing.
Kapolri dalam pertemuan soal Money Laundering di Nepal. (Foto: Dok. Divhumas Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri dalam pertemuan soal Money Laundering di Nepal. (Foto: Dok. Divhumas Polri)
Menurut Tito, jika Indonesia masuk sebagai anggota FATF, akan berdampak kepada invesment grade. Jika Indonesia menjadi anggota organisasi internasional tersebut, posisi Indonesia bisa disetarakan dengan negara-negara G-20 lainnya untuk pencegahan pencucian uang.
“Hasil ini memberi sinyal yang kuat tentang komitmen Indonesia terhadap upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme, baik di jurisdiksi Indonesia maupun dalam rangka kerjasama regional dan Internasional,” kata Tito, berdasarkan keterangan tertulisnya, Selasa (25/7).
Kapolri dalam pertemuan soal Money Laundering di Nepal. (Foto: Dok. Divhumas Polri)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri dalam pertemuan soal Money Laundering di Nepal. (Foto: Dok. Divhumas Polri)
Untuk meyakinkan penilai FATF, Tito menjadi narasumber dalam plenary discussion terkait CFT : Strategic and Global Issues dengan topik ‘The Importance of Regional Cooperation in Combating Terorist Financing’.
ADVERTISEMENT
“Sehingga bisa memberikan keyakinan kepada pihak penilai FATF bahwa Indonesia serius dan sangat mendukung dalam menunjang upaya yang dilakukan RI guna menjadi anggota FATF,” sebut Kapolri.