Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kapolri Melayat ke Rumah Duka Iptu Auzar di Riau
18 Mei 2018 21:47 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam kunjungan itu Tito juga memberikan penghargaan kepada dua anggota Mapolda Riau yang berhasil melumpuhkan empat terduga teroris itu. Dua anggota Polri yang menerima penghargaan itu adalah Dirlantas Polda Riau Kombes Rudi Safrudin dan anggota Bid Propam Polda Riau Bripka JB Panjaitan.
Usai meninjau dan memberikan penghargaan kepada dua anggota itu, Tito menyempatkan diri untuk langsung mengunjungi rumah duka Iptu Luar Biasa Anumerta Auzar di Jalan Bambu Kuning I, Pekanbaru, Riau. Iptu Auzar merupakan seorang anggota Polda Riau yang gugur akibat serangan teror itu.
Dalam kunjugannya di rumah duka, Tito bertemu langsung dengan istri dan kedua anak dari almarhum. Tito mewakili institusi Polri meminta kepada pihak keluarga besar almarhum untuk tetap dalam menerima cobaan ini.
ADVERTISEMENT
"Saya mewakili Polri turut berduka cita atas kepergian almarhum. Semoga pihak keluarga besar dari Iptu Luar Biasa Anumerta Auzar, selalu tabah dan sabar dalam menghadarpi cobaan ini," ucap Tito.
Kemudian, di akhir kunjungannya Tito memberikan santunan kepada keluarga Iptu Auzar. Hal itu sebagai ungkapan duka dari keluarga besar Polri.
Seorang perwira pertama Polda Riau bernama Iptu Auzar harus pergi untuk selamanya saat berupaya mengadang mobil teroris. Iptu Auzar dikenal akan pribadinya yang santun, ramah, dan sopan.
Kepergian Iptu Auzar tak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan orang-orang yang mengenalnya. Karo Penmas Polri Brigjen M Iqbal yang pernah dinas bersama, menyebut Iptu Auzar merupakan sosok yang ramah kepada sesama anggota Polri dan seluruh masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Orangnya disenangi oleh seluruh orang karena sering ngebantu. Kemudian dia cekatan, terus enggak pernah ngeluh, dan juga pro aktif. Dia terkenal memang," kata Iqbal.
Dia dikenal sebagai seorang muazin (orang yang azan). Bahkan, sesaat sebelum meninggal ditabrak mobil teroris, Auzar baru menunaikan Salat Duha di masjid Polda Riau sebagaimana kebiasaannya.
Sebagai penghormatan terkahir, Polri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada Auzar menjadi Iptu Anumerta Luar Biasa karena dinilai sangat berjasa dalam menjalankan tugasnya sebagai anggota Polri dan turut menyelamatkan masyarakat Riau dari serangan teror.