Kapolri Minta Maaf soal Ajudannya Diduga Dorong dan Pukul Jurnalis di Semarang

6 April 2025 20:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) didampingi Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo (ketiga kanan) berbincang dengan calon penumpang kereta api saat meninjau di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2025). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) didampingi Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ribut Hari Wibowo (ketiga kanan) berbincang dengan calon penumpang kereta api saat meninjau di Stasiun Tawang, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (5/4/2025). Foto: Makna Zaezar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permintaan maaf atas dugaan tindak kekerasan yang dilakukan oleh ajudannya terhadap jurnalis yang sedang meliput arus balik mudik di Stasiun Tawang, Kota Semarang, pada Sabtu (5/4).
ADVERTISEMENT
Sigit menyesali jika benar ada tindak kekerasan yang dilakukan oleh ajudannya. Sebab, kata dia, hubungannya dengan para jurnalis terjalin begitu baik. Dia bakal segera menindaklanjuti dugaan kekerasan itu.
"Saya cek dulu, karena saya baru mendengar dari link berita ini, namun kalau benar itu terjadi, saya sangat menyesalkan kejadian tersebut. Karena hubungan kita dengan teman-teman media sangat baik, segera saya telusuri dan tindak lanjuti," kata dia kepada wartawan pada Minggu (6/4).
"Secara pribadi saya minta maaf terhadap insiden yang terjadi dan membuat tidak nyaman rekan rekan media," sambungnya.
Sebelumnya, dalam keterangan Pewarta Foto Indonesia (PFI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Semarang, kejadian tersebut bermula saat Sigit menyapa seorang penumpang yang duduk di kursi roda. Saat itu, sejumlah jurnalis dan humas berbagai lembaga mengambil gambar dari jarak yang wajar.
ADVERTISEMENT
"Namun, salah satu ajudan tersebut kemudian meminta para jurnalis dan humas mundur dengan cara mendorong dengan cukup kasar," demikian keterangan dari Ketua PFI Semarang, Dhana Kencana dan Ketua Divisi Advokasi AJI Semarang, Daffy Yusuf, dikutip Minggu (6/4).
Mengetahui hal itu, seorang pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Makna Zaezar, menyingkir dari lokasi tersebut menuju sekitar peron. Sesampainya di sana, seorang ajudan Sigit menghampiri Makna kemudian melakukan kekerasan dengan cara memukul kepala Makna.
Usai pemukulan itu, lanjut keterangan tersebut, ajudan itu terdengar mengeluarkan ancaman kepada beberapa jurnalis dengan mengatakan 'Kalian pers, saya tempeleng satu-satu'.
Sejumlah jurnalis lain juga mengaku mengalami dorongan dan intimidasi fisik, salah satunya bahkan sempat dicekik.