Kapolri Minta Polisi Tak Hedonis: Bupati Pakai Innova, Polisi Jangan Lebih

24 Oktober 2022 14:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers mengenai dugaan kasus penyalahgunaan narkoba Teddy Minahasa di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/10/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers mengenai dugaan kasus penyalahgunaan narkoba Teddy Minahasa di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Jumat (14/10/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali menyoroti gaya hidup mewah polisi yang terkesan hedonis. Perilaku oknum kepolisian itu juga pernah disinggung Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan Kapolda hingga Kapolres.
ADVERTISEMENT
Sigit mengatakan, kebiasaan berpenampilan hedon harus dihilangkan. Termasuk penggunaan motor gede yang kerap ditonjolkan oknum pejabat Polri.
"Terkait dengan gaya hidup mewah, Pak Presiden juga sudah betul-betul memberikan penjelasan secara gamblang. Saya kira masalah kebiasaan-kebiasaan menggunakan mobil-mobil bagus, motor gede, situasinya lagi tidak baik," kata Sigit dalam tayangan video yang diunggah di akun resmi Instagram @listyosigitprabowo, Senin (24/10).
Sigit mengambil contoh seperti seorang Bupati hanya menggunakan mobil jenis Toyota Innova, dia meminta polisi untuk tidak menggunakan kendaraan yang lebih mewah.
"Dalam hubungan Forkopimda sesuaikan saja dengan yang lain. Misalkan, bupati pakai Innova ya jangan kita pakai mobil yang lebih baik dari itu. Samakan saja. Apalagi pada saat melaksanakan dinas disesuaikan," tegas Sigit.
ADVERTISEMENT
"Kapolres seperti apa, Kapolda seperti apa, Kapolsek seperti apa sehingga kemudian kita tidak terlihat mencolok karena berbeda dan itu dianggap menjadi hal-hal yang kemudian dianggap itu hedonis," sambungnya.
Lebih jauh, Sigit mengakui memang beberapa di antara polisi ada yang berasal dari keluarga yang tingkat perekonomiannya terbilang tinggi. Namun dia menekankan, hal itu bukan menjadi alasan untuk memamerkan gaya hidup hedonis.
"Memang sulit tapi harus kita lakukan. Ingatkan keluarga kita karena memang apa pun yang terjadi dengan keluarga kita sorotannya tetap kepada anggota Polri, sorotannya terhadap institusi Polri," pungkasnya.