Kapolri: Pelaku Bom Pasuruan Jaringan Perampokan CIMB di Medan 2010

16 Juli 2018 10:34 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di Mako Brimob, Kepala Dua. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian (tengah) menjawab pertanyaan wartawan di Mako Brimob, Kepala Dua. (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Tito Karnavian terus memburu pelaku bom Pasuruan, Abdullah alias Anwar alias Anwardi. Abdullah diduga merupakan bagian dari jaringan teroris yang merampok bank CIMB Niaga di Medan pada 2010.
ADVERTISEMENT
“Ya Abdullah (dalam pengejaran) tapi sebagian besar teman-temannya sudah tertangkap. Ini enggak jauh dari jaringan kelompok perampokan CIMB. Ya, CIMB Bank yang ada di Medan tahun 2010,” kata Tito di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (16/7).
Perampokam Bank CIBM Niaga di Medan terjadi pada Rabu, 18 Agustus 2010. Saat itu sekitar 16 orang menyatroni bank yang terletak di Jalan AR Hakim tersebut. Gerombolan ini menewaskan seorang anggota Brimob yang sedang bertugas. Setelah didalami, pelaku merampok untuk mencari dana guna melakukan aksi terorisme.
Lokasi ledakan di Pasuruan. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi ledakan di Pasuruan. (Foto: Istimewa)
Di sisi lain, polisi masih mendalami peran dari istri Abdullah, Dina Rohana. Dengan menggunakan undang-undang antiterorisme yang baru, Dina bisa saja dijerat hukum bila terbukti ada pembiaran.
ADVERTISEMENT
“Undang-undang baru cukup kalau dia tahu kalau suaminya terlibat jaringan tanpa harus dia ikut membuat bom segala macam, kita bisa proses dia dan ditahan maksimal bisa 200 hari. Jadi kalau kita tangkap dengan bukti bagian dari jaringan 200 hari (ditahan setelah) kita tangkap,” ujarnya.
Wanita bercadar, penghuni Rumah asal Ledakan di Pasuruan diamankan polisi. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Wanita bercadar, penghuni Rumah asal Ledakan di Pasuruan diamankan polisi. (Foto: Istimewa)
Sebelumnya, Polda Jawa Timur mengungkap hasil identifikasi jenis bom yang meledak empat kali di kawasan permukiman Pogar, Bangil, Pasuruan, Kamis (5/7) siang. Jenis bahan peledak dipastikan merupakan bom ikan alias bondet dengan daya ledak rendah.
Abdullah kabur dengan mengendarai Honda Astrea dan membawa tas ransel hitam ke arah timur. Tetangangganya mengenal Abdullah sebagai Anwardi dan berasal dari Aceh.