Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kapolri Pimpin Gelar Pasukan Operasi Ketupat, Perintahkan Patroli di Jam Rawan
3 April 2024 10:55 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat 2024 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Rabu (3/4). Hadir dalam kesempatan itu, Panglima TNI dan Menko PMK Muhadjr Effendy.
ADVERTISEMENT
Operasi Ketupat 2024 melibatkan ratusan ribu personel TNI dan Polri.
"TNI-Polri bersama stakeholder terkait melaksanakan Operasi Terpusat dengan sandi “Ketupat 2024” yang melibatkan 155.165 personel, selama 13 hari dari tanggal 4 sampai 16 April 2024," kata Sigit dalam sambutannya.
"Operasi ini telah diawali KRYD (Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan) tanggal 28 Maret sampai dengan 3 April 2024 dan akan dilanjutkan pasca-operasi tanggal 17 sd 23 April 2024," imbuhnya.
5.784 pos mudik
Sigit menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan 5.784 pos yang terdiri dari 3.772 pos pengamanan, 1.532 pos pelayanan, dan 480 pos terpadu, dalam rangka pelayanan dan pengamanan. Pos-pos tersebut didirikan di jalur-jalur rawan seperti kemacetan, kecelakaan, kriminalitas, dan bencana alam, serta di pusat-pusat keramaian.
ADVERTISEMENT
"Tentunya, pos-pos yang digelar harus mampu memberikan pelayanan prima dan pengamanan optimal. Polri bersama dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian PUPR kembali mengeluarkan Surat Keputusan Bersama tentang Pengaturan Lalu Lintas Jalan serta Penyeberangan Selama Masa Arus Mudik dan Arus Balik Angkutan Lebaran 2024/1445 H," ucapnya.
Sigit juga menekankan soal pelaksanaan pengamanan. Dia meminta kepada seluruh jajaran TNI dan Polri untuk dapat memahami karakteristik wilayah masing-masing seperti titik rawan banjir, rawan longsor, dan rawan gangguan kamtibmas, utamanya yang berada di jalur-jalur mudik.
"Aspek keamanan dari gangguan kamtibmas juga harus menjadi perhatian penting, baik pada rumah yang ditinggalkan, jalur mudik, maupun lokasi wisata dan pusat keramaian lainnya," terang dia.
Lebih jauh, ia meminta kepada seluruh pasukan untuk melaksanakan patroli bersama pada jam-jam rawan, dan menyiapkan layanan pelaporan rumah yang ditinggalkan dan penitipan kendaraan sehingga masyarakat dapat mudik dengan tenang.
ADVERTISEMENT
"Selain itu, libatkan kelompok-kelompok organisasi masyarakat dan keagamaan dalam pengamanan salat Id sebagai wujud toleransi dan keberagaman Indonesia," perintahnya.