Kapolri: Polri Terima 46% Sentimen Negatif di Media Sosial Sepanjang 2024

31 Desember 2024 15:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo gelar rilis akhir tahun 2024 di Jakarta, Selasa (31/12). Foto: SS. YOUTUBE
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo gelar rilis akhir tahun 2024 di Jakarta, Selasa (31/12). Foto: SS. YOUTUBE
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan proporsi sentimen masyarakat terhadap kinerja Polri di media sosial sepanjang 2024.
ADVERTISEMENT
Terdapat 7.128.944 interaksi medsos terkait Polri selama tahun 2024, yang terdiri dari 4.864.511 unggahan twitter/ X, 1.118.709 unggahan Youtube, 440.256 unggahan Instagram, 378.833 unggahan TikTok, dan 326.635 unggahan Facebook.
Dari keseluruhan interaksi tersebut, proporsi sentimen positif sebanyak 2.569.975 interaksi atau 37% dari total interaksi medsos tentang Polri.
"Sedangkan sentimen netral sebanyak 1.247.484 interaksi atau 18%, serta sentimen negatif sebanyak 3.311.485 interaksi atau 46% dari total interaksi medsos," ujar Kapolri dalam Paparan Akhir Tahun di Mabes Polri, Selasa (31/12).
Berdasarkan analisa internal, interaksi positif mendominasi pada 3 bulan berbeda, yaitu pada bulan Januari, Februari, Juli.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit di acara pengenalan Kortastipikor Polri, 15 Desember 2024. Foto: X/@listyosigitP
Sedangkan interaksi dengan sentimen negatif mendominasi pada 9 bulan berbeda, yaitu pada bulan Maret, April, Mei, Juni, Agustus, September, Oktober, November dan Desember.
ADVERTISEMENT
"Hal tersebut disebabkan karena pada setiap bulan terdapat kejadian menonjol yang melibatkan oknum personel Polri sehingga menyebabkan angka sentimen negatif lebih tinggi dibandingkan sentimen positif," jelas Sigit.
Sepanjang tahun 2024, terdapat berbagai isu terkait Polri yang berkembang sangat dinamis. Meskipun terdapat berbagai isu yang memperoleh respon positif pengguna medsos, namun tindakan kontraproduktif yang melibatkan oknum pers, Polri seringkali membuat sentimen negatif menjadi lebih dominan.
Jangan Tunggu Viral Baru Bekerja
Meskipun demikian, tambah Kapolri, hal tersebut bukan alasan bagi Polri untuk berhenti berbenah. Ia berpesan pada anggotanya untuk segera menyelesaikan kasus-kasus di tengah masyarakat tanpa menunggu hal tersebut viral terlebih dahulu.
"Tentunya sentimen negatif ini menjadi bagian yang terus kita lakukan perbaikan sehingga sentimen tersebut tentunya bisa kita kurangi dan ini tentunya memang menjadi menjadi dinamika yang terjadi terkait dengan peristiwa-peristiwa yang ada di setiap bulannya
ADVERTISEMENT
"Oleh karena itu, tentunya kami terus menekankan ke seluruh personel agar terus melakukan pembenahan dan melakukan tindakan yang cepat, tanpa harus menunggu hal tersebut viral. Namun demikian, baik viral maupun tidak viral, tentunya menjadi kewajiban seluruh anggota kami untuk melakukan respons cepat dan melaporkan ke masyarakat," tutup Sigit.