Kapolri: Ricuh di Depan Masjid Jogokariyan Sudah Didamaikan

29 Januari 2019 19:46 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Rapat Pimpinan TNI-Polri, Selasa (29/1). (Foto: Raga Imam/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian di Rapat Pimpinan TNI-Polri, Selasa (29/1). (Foto: Raga Imam/kumparan )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kericuhan di depan Masjid Jogokariyan pada Minggu (27/1) sore sudah diselesaikan dengan damai. Menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, insiden tersebut terjadi spontan dan saat ini sudah diselesaikan Polda DIY.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah tanya Kapoldanya, itu lebih banyak terjadi secara spontan, ya. Terjadi secara spontan sudah didamaikan oleh Pak Kapolda,” ucap Tito usai Rapat Pimpinan TNI-Polri di Auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/1).
Meski begitu ia menegaskan Polri akan menindak jika ada lagi kerusuhan atau orang yang sengaja membawa senjata tanjam hingga memprovokasi pihak lain.
“Tapi saya minta kalau seandainya ada kejadian lagi, siapa pun yang melakukan apalagi bawa parang dan lain-lain. Ada yang melempar, proses. Proses hukum tegas dua-duanya. Supaya enggak terulang,” kata Tito.
Suasana Masjid Jogokariyan usai kerusuhan di Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Masjid Jogokariyan usai kerusuhan di Yogyakarta. (Foto: Arfiansyah Panji/kumparan)
Sebelumnya, menurut keterangan polisi, massa bergerak usai deklarasi dukungan Jokowi - Ma'ruf di Stadion Mandala Krida. Kemudian saat massa melintas di depan masjid, terjadi kericuhan dengan pemuda setempat. Hingga akhirnya didamaikan polisi dan Muspika. Keterangan dari PDIP Yogya, simpatisan mereka dicegat di lima titik. Sedang dari pengurus masjid, ada oknum simpatisan yang memprovokasi dengan mencopot spanduk, melempar, dan menggerung-gerung motor.
ADVERTISEMENT
Masjid Jogokariyan merupakan masjid bersejarah yang diresmikian oleh ketua Muhammadiya Kota Yogya pada tahun 1967.
Masjid yang berdiri di Kampung Jogokariyan ini merupakan masjid percontohan nasional, yang melibatkan masyarakat sekitar untuk menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas.