Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Kapolri Sebut Ada Kelompok yang Akan Melakukan Aksi saat Pelantikan Presiden
18 Oktober 2024 10:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Meski tidak disebutkan siapa kelompok tersebut, Sigit mengatakan kepolisian sudah memantau rencana aksi itu.
"Di sisi lain juga ada kelompok-kelompok yang kita pantau yang akan melaksanakan kegiatan aksi," ujar jenderal bintang 3 itu usai apel gelar pasukan pengamanan pelantikan presiden dengan TNI di Lapangan Silang Monas, Jakpus, Jumat (18/10).
Listyo menyebutkan, setidaknya dari kepolisian ada 8 satuan tugas yang akan menjaga pelaksanaan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, mulai dari menjelang, di saat, dan setelah pelantikan.
"Jadi untuk total personel [kepolisian] yang melaksanakan kegiatan pengamanan, kurang lebih 15 ribu, hari ini tergabung dalam apel gelar pasukan ini kurang lebih 2 ribu," ujar Listyo.
Sejalan dengan pengamanan itu, Listyo menyebutkan telah disiapkan juga skema rekayasa lalu lintas untuk mengatasi pergerakan kendaraan di sekitar lokasi, terutama dari titik awal kegiatan pelantikan di Gedung DPR RI.
ADVERTISEMENT
Tak lupa, Listyo juga mengajak masyarakat untuk ikut menyambut dan merayakan pelantikan presiden dan wakil presiden pada Minggu 20 Oktober mendatang.
"Oleh karena itu, kami dengan Panglima TNI akan terus bekerja untuk memitigasi, meminimalisir dan juga terkait dengan rencana pelantikan," sambungnya.
Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan sejumlah personel khusus telah disiapkan untuk memaksimalkan pengamanan pada hari pelantikan.
Ada anti-drone hingga sniper yang akan diturunkan.
"Ya, jadi semua kita kerahkan untuk pengamanan khususnya VVIP untuk ring 1 dari Paspampres lengkap dengan sniper dan anti-drone dan ring 2, 3 pasukan TNI dan kepolisian," ujar Agus.
Dari TNI sendiri menyebutkan setidaknya ada 100 ribu personel yang diturunkan. Operasi pengamanan gabungan ini akan berlangsung hingga 23 Oktober mendatang demi memastikan transisi kepemimpinan negara berlangsung lancar dan aman.
ADVERTISEMENT