Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Kapolri Sebut Kasus Brimob Tewas di Blora karena Masalah Utang
12 Oktober 2017 11:20 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan motif penembakan oleh anggota Brimob di Blora, Jawa Tengah. Menurut Tito, peristiwa itu terjadi karena pelaku penembakan, Bripka Bambang Tejo, sedang stres karena terjerat utang.
ADVERTISEMENT
"Sementara motifnya pribadi. Stres karena utang," kata Tito dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (12/10).
Terkait penanganan kasus ini, Tito mengatakan investigasi sedang berlangsung secara internal. Jika nanti ditemukan pelanggaran, ada sanksi untuk pimpinan kesatuan Brimob yang berjaga.
"Kalau kami temukan pelanggaran nantinya oleh pimpinan kesatuan yang bersangkutan, tentu kami punya aturan dan sanksi yang cukup keras di lingkungan Polri," jelas Tito.
Tito juga meminta insiden di Blora tidak membuat publik mengeneralisir semua polisi mudah menembakkan senjatanya saat sedang stres. Dari ribuan polisi yang memegang senjata api, kata Tito, hanya ada satu yang melanggar.
Sebagai informasi, tiga Brimob yang tewas di Blora sedang menjaga tempat pengeboran minyak PT Sarana GSS Trembul pada Selasa (10/10). Sebelum ada tembakan, beberapa saksi mata melihat ada perkelahian antara korban.
ADVERTISEMENT
Kemudian, seorang anggota Brimob bernama Bripka Bambang menembak dua rekannya, Brigadir Budi Wibowo (30) dan Brigadir Ahmad Supriyanto (35). Setelah Budi dan Ahmad tewas, Bambang diduga menembak dirinya sendiri.
Jasad ketiganya sempat dibawa ke RS Soetijono, Blora untuk diautopsi. Setelah autopsi rampung, baru jenazah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Condro Kirono pada Rabu (11/10) menyampaikan anggota Brimob ini sedang bertugas menjalankan pengamanan objek vital.