Kapolri Soroti Naiknya Kasus Harian COVID-19: Kita Evaluasi

15 Februari 2022 21:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) berjalan saat akan mengikuti rapat kerja bersama Komisi III DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/1/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (tengah) berjalan saat akan mengikuti rapat kerja bersama Komisi III DPR di kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/1/2022). Foto: Aditya Pradana Putra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh jajarannya melakukan evaluasi terhadap penanganan COVID-19 karena kasus harian memburuk di awal 2022 ini. Sigit mengatakan, naiknya kasus COVID-19 harus dijadikan perhatian.
ADVERTISEMENT
"Ini menjadi perhatian kita semua walaupun di satu sisi, hal yang membedakan adalah keterisian tempat tidur, angka kematian, yang apabila dibandingkan varian Delta, maka angkanya saat ini masih berada jauh," kata Sigit saat memimpin rapat vicon ke seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (15/2).
Meski ada perbedaan angka BOR rumah sakit dan angka kematian, Sigit mengingatkan Indonesia belum dalam kondisi aman dari COVID-19.
Berdasarkan fakta di lapangan, ada peningkatan terhadap angka kematian, walaupun tingkat peningkatannya tidak seperti pada saat varian Delta.
Eks Kapolda Banten itu mengatakan, harus ada evaluasi dan pemetaan terkait pemicu naiknya kasus COVID-19. Apakah karena kedisiplinan warga pakai masker berkurang atau interaksi sosial masyarakat yang tinggi tanpa menerapkan protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
"Tentunya harus dikelola disesuaikan dengan SE Mendagri kemudian semua harus dilakukan untuk menekan agar laju pertumbuhan Omicron bisa kita kendalikan," ujar Sigit.
Sigit membeberkan angka COVID-19 di Indonesia. Menurutnya secara umum angka kesembuhan Indonesia saat ini sebesar 92 persen atau di atas WHO yaitu 75 persen. Kemudian angka kematian di bawah standar WHO.
Sedangkan positivity rate, Indonesia berada di angka 16,5 persen atau di atas standar WHO yaitu 5 persen. Tingkat keterisian rumah sakit sebesar 31 persen atau di bawah standar WHO yaitu 60 persen. Keterisian isoter di wilayah DKI Jakarta secara umum berada di rata-rata 28,93 persen.
"Rekan-rekan, terkait angka tersebut kita lakukan rapat terbatas evaluasi PPKM. Pak Presiden memberikan perhatian khusus. Beliau ingin ada peningkatan terkait akselerasi vaksinasi yang sudah kita laksanakan dalam waktu 1-2 minggu ke depan," jelas Sigit.
ADVERTISEMENT
Akselerasi vaksinasi penting dilakukan untuk menghadapi berbagai event baik nasional maupun internasional yang akan digelar. Beberapa agenda di antaranya adalah MotoGP di Sirkuit Mandalika NTB hingga rangkaian acara Presidensi G20 di Bali.
"Ini pertaruhan kita apakah ini bisa berjalan dengan baik atau justru dikurangi atau ditunda kegiatannya karena laju pertumbuhan COVID-19 yang tak bisa kita kendalikan," tutur Sigit.
Korlantas Polri menggelar vaksinasi booster bagi komunitas alumni SMAN 3 Jakarta, Minggu (13/2/2022). Foto: Korlantas Polri
Eks Kabareskrim itu menyampaikan terima kasih kepada jajarannya yang telah melaksanakan akselerasi vaksinasi. Tercatat dalam waktu satu minggu, angka vaksinasi nasional rata-rata berada di angka 1.177.497.
Ia meminta jajaran untuk mempertahankan bahkan meningkatkan capaian angka vaksinasi dalam waktu beberapa minggu ke depan.
Lebih lanjut, Sigit juga meminta jajarannya di wilayah untuk berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 setempat untuk terus menyosialisasikan protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker.
ADVERTISEMENT
"Kunjungan saya kemarin banyak sekali masyarakat yang tidak pakai masker. Untuk itu perlu kegiatan atau langkah-langkah sosialisasi prokes dan penggunaan masker," tutup Sigit.