Kapten Kapal Nelayan Indonesia Tewas Ditembak Militer Papua Nugini

25 Agustus 2022 13:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapal nelayan Foto: terex/Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapal nelayan Foto: terex/Thinkstock
ADVERTISEMENT
Seorang kapten Kapal Motor Nelayan (KMN) Calvin-02 asal Indonesia, Sugeng, tewas usai ditembak oleh Angkatan Pertahanan Papua Nugini (PNGDF) pada Senin (22/8).
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut bermula saat tiga kapal nelayan penangkap ikan memasuki wilayah perairan Papua Nugini. KMN Calvin 02 kemudian dikabarkan berlayar jauh ke dalam wilayah itu.
Kapal tersebut tengah menarik jaring yang dipasang untuk menangkap ikan kakap putih secara ilegal. PNGDF lalu berhasil menangkap dua kapal lainnya, tetapi KMN Calvin 02 melarikan diri.
Akibatnya, kapal perang yang sedang berpatroli tersebut mengejar KMN Calvin 02. Pihaknya menembaki beberapa bagian kapal nelayan itu.
Sejumlah Anak Buah Kapal (ABK) lain sempat bersembunyi di dalam kamar mesin. Namun, kapten mereka tidak mendapati nasib serupa. Sugeng tewas dalam penembakan tersebut.
Peristiwa itu kemudian diketahui dari radio kapal yang bersandar di Torasi. Pihaknya lantas melapor kepada Pos TNI-AL.
Ilustrasi kapal nelayan Foto: moodboard/Thinkstock
Korban merupakan warga Merauke, Provinsi Papua. Pada Selasa (23/8), Sugeng akhirnya dimakamkan di tempat pemakaman umum Yobar di Merauke. Delapan ABK KMN Calvin 02 lainnya yang selamat dari penembakan juga telah kembali ke Merauke.
ADVERTISEMENT
Duta Besar RI di Papua Nugini, Andriana Supandi, mengaku telah mengambil tindakan terkait. Dia berkoordinasi dengan Konsulat RI di Vanimo, Badan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Papua, dan Kementerian Luar Negeri RI.
Menindaklanjuti laporan, Kemlu RI memanggil KUAI Kedubes PNG. Demi memastikan perlindungan WNI, pihaknya dapat mengambil penegakan hukum bila menemukan kekerasan berlebihan.
"Kami sangat menyesalkan terjadinya insiden penembakan yang menewaskan seorang ABK kapal nelayan," ungkap Andriana, dikutip dari Antara, Kamis (25/8).
"Kami masih menunggu tanggapan dari otoritas terkait PNG, karena selain melakukan penembakan, aparat keamanan juga menangkap dan menahan dua kapal nelayan Indonesia," lanjut dia.