Karangan Bunga Berjejer di SMKN 4 Semarang Usai Pelajar Tewas Ditembak Polisi

27 November 2024 6:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Karangan bunga, pigura dan buket bunga berisi ucapan duka cita berjejer di depan SMKN 4 Semarang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Karangan bunga, pigura dan buket bunga berisi ucapan duka cita berjejer di depan SMKN 4 Semarang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sejumlah karangan bunga berjajar di SMKN 4 Kota Semarang. Karangan bunga itu merupakan bentuk ucapan belasungkawa terhadap GMO (17) siswa SMK tersebut yang tewas ditembak polisi.
ADVERTISEMENT
Tak hanya karangan bunga, ada juga pigura foto korban yang diletakkan di depan sekolah. Siswa-siswi SMKN 4 juga bergantian memberikan bunga putih di dekat pigura foto korban.
Tidak hanya karangan bunga, tapi juga ada poster berisi tulisan belasungkawa hingga yang menyindir kasusnya. Salah satu isinya, 'cah nek nakal dikandhani ora ditembaki' (anak kalau nakal diingatkan bukan ditembak).
Salah satu siswa SMKN 4 Semarang yang merupakan teman dekat korban, Fajar Septian, menyambut baik kiriman bunga ini. Menurutnya ini merupakan bentuk perhatian dari masyarakat.
"Dari alumni kayaknya, kalau ini niat baik enggak apa-apa, tapi kalau niatnya buruk ya jangan," ujar Fajar, Selasa (26/11).
Karangan bunga, pigura dan buket bunga berisi ucapan duka cita berjejer di depan SMKN 4 Semarang. Foto: Dok. Istimewa
Fajar juga tak setuju korban disebut kreak (gangster) oleh polisi. Sebab, selama mengenal korban, korban merupakan anak yang baik dan tidak pernah bertingkah.
ADVERTISEMENT
"Nggak setuju dia disebut kreak, soalnya dia orang baik-baik, nggak pantes kalau disebut kreak. Semoga masalah ini bisa cepat diselesaikan biar tuntas dan nggak melebar ke mana-mana juga," tegas Fajar.
Karangan bunga, pigura dan buket bunga berisi ucapan duka cita berjejer di depan SMKN 4 Semarang. Foto: Dok. Istimewa
Sementara itu, satpam SMKN 4 Semarang, Tri S Puji, menyebut karangan bunga, buket bunga, sampai foto bingkai korban ini ditaruh oleh sejumlah orang pada sekitar pukul 15.15 WIB. Mereka juga sempat melakukan doa bersama meski kondisi sedang hujan deras.
"Puluhan orang tadi, tapi enggak dari pelajar sini, mereka menaruh itu, terus doa bersama, habis itu pulang," kata Tri.