Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Karangan Bunga Sepanjang 4 Km di Peresmian Graha PENA 98 Mulai Dibersihkan
20 Februari 2023 17:56 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Karangan bunga ucapan selamat atas pembukaan kantor Graha Persatuan Aktivis Nasional 98, alias 'Graha PENA 98' mulai dibersihkan pada Senin (20/2).
ADVERTISEMENT
Karangan bunga dari individu sampai perusahaan itu mengular 4 km dari perempatan Jalan Imam Bonjol hingga Jalan Rasuna Said. Karangan bunga itu merupakan sebagai peringatan pembukaan kantor Graha PENA 98 di Jalan Cokroaminoto 115, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/2).
Dari pantauan kumparan di lokasi, karangan bunga yang mengular hingga kurang lebih 4 kilometer itu mulai ditertibkan. Meski begitu, beberapa karangan bunga itu masih ada yang tegak berdiri.
Sebagian karangan bunga itu sudah diangkut. Ada juga yang hanya ditumpuk di trotoar jalan.
Sekjen PENA 98 Adian Napitupulu
Sekjen PENA 98 sekaligus politikus PDIP Adian Napitupulu, Menteri BUMN Erick Thohir hingga Wakil Ketua MPR Bambang Soesatyo hadir dalam acara peresmian Graha PENA 98 pada Minggu kemarin.
ADVERTISEMENT
Di acara peresmian, PENA 98 juga mendeklarasikan 8 kriteria calon presiden di 2024 yang bisa menjadi rekomendasi publik dan parpol. Pendeklarasian itu disampaikan oleh masing-masing perwakilan pengurus PENA 98 dari beberapa wilayah dari Bali hingga Sulawesi Tenggara.
"Hari ini terkait dengan Pemilu 2024 fenomena apa yang kita lihat hari ini, semua orang berlomba untuk capres-cawapres, itu hak konstitusional, [tapi] seharusnya kita bicara dulu Indonesia yang kita harapkan," kata Adian di Graha PENA 98.
Berikut 8 kriteria capres dari PENA 98
Adian berharap dengan adanya 8 kriteria tersebut, publik tak hanya fokus terhadap nama-nama capres populer. Melainkan dapat memilih sosok dengan visi-misi terbaik yang bisa mengisi reformasi.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak mau mendikte siapa pun, tidak mau mendikte partai, mendikte rakyat. Tapi kita mau menyampaikan ini loh kriterianya, kalau kalian anggap sebagai kebenaran ayo kita jalankan, kalau kurang ayo tambahkan, kalian anggap lebih ya kurangi saja. Karena berbulan-bulan orang cuma bicara nama," kata Adian.