Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Karena Sanksi, Atlet Korut Tidak Dapat HP Samsung pada Olimpiade
2 Februari 2018 15:48 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
ADVERTISEMENT
Sanksi dan embargo yang mendera Korea Utara tidak hanya merugikan negaranya, tapi juga para atlet mereka yang akan berlaga di Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Akibat sanksi, sebanyak 22 atlet Korut tidak akan mendapatkan cinderamata yang sama dengan ribuan atlet lainnya dari seluruh dunia. Salah satunya adalah handphone mewah Samsung.
Diberitakan Reuters, Jumat (2/1), Samsung Electronics sebagai sponsor resmi Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang akan memberikan 4.000 HP Galaxy S8 kepada seluruh atlet, kecuali yang berasal dari Korut.
Panitia Olimpiade tidak menjabarkan lebih lanjut mengenai hal ini. Namun para ahli yang dikutip Reuters mengatakan, HP seharga sekitar Rp 10 juta itu termasuk dalam kategori penjualan barang mewah dan elektronik ke Korut yang terlarang oleh sanksi Dewan Keamanan PBB.
Sanksi dan embargo Dewan Keamanan PBB dijatuhkan untuk program senjata nuklir Korut dan rudal balistik. Pemimpin Korut Kim Jong-un tidak memedulikan sanksi tersebut dan tetap melakukan uji coba nuklir.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya HP Samsung, para atlet Korut juga tidak akan mendapatkan seragam dari perusahaan Nike, satu lagi sponsor Olimpiade. Nantinya, atlet hoki es Korut akan bertanding dengan seragam dan alat-alat dari perusahaan Finlandia, itu juga sewa.
Berdasarkan sanksi dari Amerika Serikat, tidak boleh ada perusahaan dan individu dari negara itu yang berdagang atau menjual produk mereka untuk Korut.
Panitia Olimpiade Korsel mengaku kebingungan mencari cara agar atlet Korut mendapatkan souvenir yang nilainya sama dengan atlet lainnya. Beberapa kali pemerintah Korut harus minta izin AS dan PBB untuk melakukan pelanggaran kecil dari sanksi dan embargo.
Salah satunya adalah izin agar maskapai Korea Selatan boleh terbang ke Korut pekan ini untuk membawa tim Korsel berlatih di Korut. AS hanya mengizinkan untuk minggu ini saja.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan sanksi AS, kapal atau pesawat yang masuk ke Korut akan dilarang mendarat di Amerika selama 180 hari.
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 6 November 2024, 7:07 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini