Karyawannya Terlibat Terorisme, KAI Serahkan Kasus Hukum ke Densus 88

14 Agustus 2023 19:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tim penyidik membawa barang bukti yang ditemukan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) rumah terduga teroris di Trayu, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (4/7/2023). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Tim penyidik membawa barang bukti yang ditemukan saat olah tempat kejadian perkara (TKP) rumah terduga teroris di Trayu, Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (4/7/2023). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Kereta Api Indonesia (KAI) buka suara terkait penangkapan karyawannya berinisial DE oleh Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi, Senin (14/8) siang. Dari hasil pemeriksaan, DE terafiliasi pendukung ISIS.
ADVERTISEMENT
EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, pihaknya menyerahkan kasus tersebut ke Densus 88. Mereka tidak memberi toleransi terhadap tindak pidana terorisme.
"Terkait dugaan adanya keterlibatan oknum pegawai KAI dalam praktik terorisme, KAI menghargai proses hukum yang sedang berjalan dan akan mendukung berbagai upaya dalam memberantas praktik Terorisme," kata Raden lewat keterangannya.
"KAI tidak menoleransi tindakan yang bertentangan dengan hukum, terlebih pada kasus terorisme. Manajemen KAI akan menindak secara tegas karyawannya jika terbukti terlibat dalam kasus terorisme," sambungnya.
Agus menyebut, selama ini KAI telah bekerja sama dengan BNPT untuk mencegah masuknya paham teroris ke KAI. Salah satunya dengan dialog wawasan kebangsaan di berbagai kota.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Densus 88 menggelar operasi senyap di Harapan Jaya, Bekasi. Mereka menangkap 1 teroris berinisial DE yang diketahui merupakan karyawan salah satu BUMN.
"Tersangka DE, karyawan KAI. Karyawan BUMN," kata Kabagops Densus 88 Kombes Aswin Siregar kepada kumparan, Senin (14/8).
Aswin menyebut, pelaku diduga terafiliasi jaringan ISIS. Ditemukan puluhan senjata api di lokasi.
"Diduga memiliki senjata api rakitan. Pendukung ISIS," ujarnya.
Hingga saat ini, Densus 88 masih berada di lokasi untuk melakukan penggeledahan. Densus juga belum menjelaskan DE terkait dengan kelompok mana lagi.