KASAD soal Pilkada: Netralitas TNI Harga Mati, Tak Boleh Ditawar

5 Februari 2018 11:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
KSAD Jenderal TNI Mulyono dan isteri (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
KSAD Jenderal TNI Mulyono dan isteri (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
TNI Angkatan Darat (AD) menggelar Rapat Pimipinan (Rapim) dalam rangka penyampaian evaluasi program tahun 2017 dan terkait Pilkada 2018 di Markas Besar TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Rapat dibuka dan dipimpin langsung oleh Kepala Staf TNI AD Jenderal Mulyono. Mulyono mengatakan, ia memastikan seluruh anggota TNI akan bersikap netral selama Pilkada.
"Yakinlah masyarakat tidak usah khawatir terlepas ada calon mantan dua purnawirawan dan sebagainya itu semuanya sesuai prosedur dan semua sudah ada aturannya," ucap Mulyono, Senin (5/2).
Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Raker Komisi I DPR. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Panglima TNI Hadi Tjahjanto di Raker Komisi I DPR. (Foto: Ricad Saka/kumparan)
Mulyono juga mengatakan, meskipun dalam Pilkada yang akan digelar pada pertengahan tahun mendatang beberapa calonnya berasal dari purnawirawan TNI AD, bukan berarti seluruh anggota TNI AD saat ini akan memilih calon tersebut. Ia juga menjamin, pesan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang meminta prajurit TNI untuk bersikap netral bisa dipenuhi.
"Netralitas TNI sesuai arahan Panglima TNI itu sudah harga mati tidak boleh ditawar. Jadi tidak usah dikhawatirkan kalau nanti calonnya dari AD di situ AD nanti akan memilih semua itu bukan jaminan. Tapi itu kan pilihan masing-masing, semua punya hak untuk memilih siapapun," jelas Mulyono.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengatakan, prajurit TNI AD tak akan melakukan kampanye gelap selama pilkada. "Saya jamin prajurit saya yang melakukan kampanye gelap untuk memenangkan satu kontestan dari TNI itu tidak ada," tuturnya.