Kashmir yang Selalu Jadi Pusat Konflik Berdarah India-Pakistan

25 April 2025 16:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas paramedis dan polisi membawa seorang turis yang terluka di sebuah rumah sakit di Anantnag, sebelah selatan Srinagar, India, Selasa (22/4/2025). Foto: TAUSEEF MUSTAFA/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Petugas paramedis dan polisi membawa seorang turis yang terluka di sebuah rumah sakit di Anantnag, sebelah selatan Srinagar, India, Selasa (22/4/2025). Foto: TAUSEEF MUSTAFA/AFP
ADVERTISEMENT
Kashmir lagi-lagi menjadi pangkal permasalahan ketegangan India-Pakistan. Kali ini Pakistan menyatakan siap perang jika India benar-benar menghentikan aliran air Sungai Indus.
ADVERTISEMENT
Penghentian tersebut merupakan imbas dari pembantaian turis di Kashmir pada Selasa (22/4) lalu. Sebagian besar korban jiwa adalah warga India.
India menuduh Pakistan mendukung milisi radikal membantai puluhan turis di wilayah sengketa Kashmir. Pakistan membantah tuduhan India dan siap bertindak tegas.
Seorang prajurit paramiliter India berjaga di Pahalgam, sebelah selatan Srinagar, India, Rabu (23/4/2025). Foto: TAUSEEF MUSTAFA/AFP
Saling tuduh, rangkaian aksi serta saling lontar ancaman membuat perselisihan dua negara pemegang nuklir makin panas.
Tapi, lagi-lagi Kashmir menjadi berada di pusaran ketegangan.
Kenapa demikian? Apa cerita di balik Kashmir yang dikenal sebagai wilayah subur di Asia Selatan itu?
Ketegangan antara India dan Pakistan terkait Kashmir dimulai dari dua negara merdeka dari Inggris pada 1947 lalu.
Pembentukan India dan Pakistan memang diselimuti sejarah berdarah. Sempat berada di satu negara di bawah British India, ketika merdeka penduduk mayoritas Hindu sepakat membentuk India. Sedangkan warga Muslim mendirikan Pakistan.
Ilustrasi Peta India dan Pakistan. Foto: Shutterstock
Sejak saat itu Pakistan dan India mengeklaim kepemilikan Kashmir secara penuh. Klaim tersebut menyebabkan tiga perang besar merebut Kashmir pecah antara India dan Pakistan.
ADVERTISEMENT
Perang berujung munculnya kelompok separatis di Kashmir mulai 1989. Tuntutan mereka sama, berpisah dan merdeka dari India atau gabung dengan Pakistan.
Ilustrasi Peta India dan Pakistan. Foto: Shutterstock
Dikutip dari AFP, konflik di Kashmir menelan ratusan ribu korban jiwa.
Pada 2019 lalu, konflik membara karena Pemerintahan Narendra Modi mencabut status wilayah otonomi khusus untuk Kashmir. Pencabutan itu berarti 500 ribu tentara India ditempatkan secara permanen di Kashmir.