Kasus Anak Dibully-Setubuhi Kucing di Tasik Dilimpahkan ke Polda Jabar

22 Juli 2022 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sedih, anak stres, anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sedih, anak stres, anak jadi korban bully. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Dian Purnomo mengatakan kasus meninggalnya bocah berusia 11 tahun yang diduga dibully dan dipaksa temannya setubuhi kucing kini dilimpahkan ke Polda Jabar.
ADVERTISEMENT
Polres Tasikmalaya tetap membantu Polda Jabar dalam menyelidiki kasus ini.
Dian juga mengatakan Polres Tasikmalaya bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah Tasikmalaya (KPAID hingga Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Tasikmalaya untuk mengusut kasus ini.
"Untuk sekarang kami masih terus melakukan penyelidikan dan mendalami kasus berkaitan dengan seorang bocah, kelas 5 SD yang dipaksa oleh temannya setubuhi kucing. korban depresi, tidak mau makan minum dan meninggal dalam perawatan di rumah sakit Singaparna Medika Citrautama, pada Minggu (17/7) tetapi kasus yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, sudah dilimpahkannya ke Polda Jabar supaya satu pintu," katanya, Jumat (22/7).
Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya, Ato Rianto mengatakan bocah itu meninggal usai diduga depresi setelah dibully teman-teman sepermainan di sekitar rumahnya.
ADVERTISEMENT
"Bocah yang meninggal telah mengalami depresi, karena tidak mau makan dan minum hingga meninggal ketika sedang dalam perawatan di rumah sakit Singaparna Medika Citrautama (SMC) Minggu (17/7) lalu. Namun, upaya dan langkah KPAID selama ini telah mengamankan keluarga korban berada di rumah aman, termasuk pelaku di rumah P2TP2A," ujar dia..
Ia mengatakan masih menunggu proses penyelidikan yang dilakukan oleh Kepolisian.
"Kasus seorang bocah yang dipaksa temannya setubuhi kucing sudah kami laporkan kepada Unit Perlindungan Anak dan Perempuan (PPA) Satreskrim Polres Tasikmalaya sejak kemarin. Namun, sekarang untuk proses penyelidikan masih terus berjalan termasuk melakukan trauma healing bagi keluarga korban termasuk para pelaku agar mereka secara bertahap bisa pulih dari traumanya," kata dia.
ADVERTISEMENT