Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Kasus Anak Terinfeksi Corona di Jabar Naik 3,3 Ribu Tiap Pekan, Total 52 Ribu
30 Juni 2021 17:58 WIB
·
waktu baca 2 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 13:47 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jika dilihat data per pekan, menurut Nina, pertambahan kasus anak yang terinfeksi virus corona di Jabar bisa mencapai 3,3 ribu. Dari data tersebut, angka kasus masih didominasi oleh anak usia sekolah atau dalam rentang usia 6 hingga 18 tahun.
"Kalau kita lihat per minggu ini kasusnya bertambah 3.297, sekitar sekitar 3.300 per minggu menambahnya nih yang anak," kata dia melalui keterangannya, Rabu (30/6).
"Itu 77 persen yang terjangkit adalah anak usia sekolah ya, kemudian kedua balita dan baru bayi dan prasekolah," lanjut dia.
Dari data yang diterima, Nina menambahkan, angka kasus anak terinfeksi di Jabar paling banyak terjadi di Kabupaten Garut, Kota Depok, Kota Bandung, hingga Subang. Akan tetapi, dia tak menyebutkan secara rinci jumlah kasus di sejumlah daerah tersebut.
ADVERTISEMENT
"Sementara kalau untuk vaksinasi sebetulnya Jabar sudah ada 2 kabupaten yang jadi pilot project kalau tidak salah Bogor dan Majalengka. Tapi itu juga belum terlaporkan kegiatannya karena itu baru pilot project," ucap dia.
Sementara terkait dengan vaksinasi, Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau akrab disapa Emil mengatakan, bahwa vaksinasi bagi anak-anak yang berada dalam rentang usia 12 hingga 18 tahun sudah dimulai. Akan tetapi, menurut dia, orang dewasa masih dinilai rawan terinfeksi di Jabar. Dengan begitu, apabila ketersediaan vaksin langka, maka orang dewasa akan didahulukan menerima vaksin.
"Artinya baru dimulai usai 12 sampai 18 tahun tapi dari manajemen vaksinasi dan yang terpapar COVID yang paling rawan menurut statistik itu usia dewasa, jadi artinya vaksinasi anak akan dimulai tetapi jika barangnya langka akan didahulukan untuk orang dewasa yang menjadi pasien di rumah sakit," kata dia.
ADVERTISEMENT