Kasus Bendera, Arab Saudi Sebut Rizieq Syihab Hanya Korban

13 November 2018 16:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Habib Rizieq diperiksa Polda Metro Jaya (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Habib Rizieq diperiksa Polda Metro Jaya (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Arab Saudi menyebut Muhammad Rizieq Syihab hanya korban dalam kasus bendera bertuliskan tauhid yang menempel di kediamannya di Makkah. Menurut Saudi, Rizieq Syihab tidak memiliki masalah hukum apapun di negara mereka.
ADVERTISEMENT
Muhyiddin Junaidi, pengurus DPP Muhammadiyah sekaligus ketua bidang kerja sama internasional MUI, mengatakan hal ini disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi di kantor pusat Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (13/11).
Muhyiddin menuturkan, Muhammadiyah sengaja mengundang Osama untuk mengklarifikasi berbagai permasalahan yang tengah ramai, salah satunya soal isu penahanan Rizieq Syihab.
Duta Besar Arab Saudi, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi di PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (13/11). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Duta Besar Arab Saudi, Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi di PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (13/11). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
"(Rizieq Syihab) tidak ada sangkut pautnya dengan kriminal, bahkan Habib Rizieq adalah korban dari kelompok tertentu yang sengaja menciptakan instabilitas," kata Muhyiddin kepada wartawan menirukan ucapan Osama dalam pertemuan di Muhammadiyah.
"Pak Dubes bilang seperti itu. Habib Rizieq orang baik, dia tidak tahu, dia hanya korban," kata Muhyiddin lagi.
Rizieq Syihab, Imam besar Front Pembela Islam (FPI), berurusan dengan polisi Saudi pada 5 November lalu setelah ditemukan bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid di bagian belakang rumahnya. Pihak Kedutaan Besar Indonesia di Riyadh dan Kementerian Luar Negeri RI di Jakarta mengatakan, Rizieq sempat ditahan dan dibebaskan dengan jaminan karena kasus bendera mirip ISIS itu.
ADVERTISEMENT
Namun Rizieq dalam pernyataannya beberapa hari kemudian melalui video, menegaskan bahwa pernyataan KBRI itu tidak benar. Dia mengaku difitnah dengan ditempelkan "poster dengan dobel tape" berbentuk bendera hitam. Dia juga tidak ditahan tapi hanya diperiksa, lalu dibebaskan karena tidak ada kesalahan, bukan dijamin.
Anwar Abbas (kanan) bersama Dubes Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi di PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (13/11). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anwar Abbas (kanan) bersama Dubes Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi di PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (13/11). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Muhyiddin melanjutkan, dalam pertemuan di PP Muhammadiyah Dubes Osama juga memuji Rizieq yang menurutnya "berakhlak mulia" dan tidak pernah melakukan keonaran.
"Beliau bilang, Habib Rizieq adalah pemimpin umat Islam, warga negara Indonesia, banyak pendukung, berakhlak mulia, dia hidup aman dan bebas di Saudi Arabia dan tidak pernah melakukan keonaran," kata Muhyiddin.
"Seandainya Habib Rizieq jahat maka dia akan dideportasi," lanjut dia.
Anwar Abbas (tengah) bersama Dubes Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi (kiri) di PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (13/11). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Anwar Abbas (tengah) bersama Dubes Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi (kiri) di PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (13/11). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Sementara itu Dubes Osama dalam konferensi pers menolak mengomentari detail kasus Rizieq Syihab di Makkah. Namun dia menegaskan bahwa Rizieq "bukanlah sosok yang menakutkan" dan bukan ancaman bagi Arab Saudi.
ADVERTISEMENT
"HRS adalah Muslim, warga Indonesia, beliau mendapat perhatian dari pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Habib Rizieq bukan sosok yang menakutkan. Jika melakukan pelanggaran, tentu akan dilakukan proses hukum di Saudi atau di Indonesia. Tidak ada masalah," tegas Osama.
Osama dalam pernyataannya juga menyinggung soal bendera yang diletakkan seseorang. Hal ini sesuai dengan pengakuan Rizieq bahwa ada seseorang yang menempelkan bendera di rumahnya agar dia terlibat masalah. Menurut Osama, pelakunya harus dicari.
"Jika seandainya bendera itu diletakkan di dinding seseorang, maka perlu dicari tahu siapa yang melakukan itu. Apakah jika ada seseorang yang meletakkan bendera di rumah anda, kemudian anda dianggap kriminal?" kata Osama.