Kasus Corona di Jakarta Masih Tinggi, Keterisian Wisma Atlet Capai 57,44%

7 Desember 2020 16:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: Dok. BPMI Setpres
zoom-in-whitePerbesar
Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Foto: Dok. BPMI Setpres
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wisma Atlet Kemayoran mulai menunjukkan peningkatan okupansi tempat tidur bagi pasien COVID-19, baik di rumah sakit darurat maupun flat isolasi mandiri. Meski begitu, kenaikan ini belum terlalu melonjak masih kapasitas masih di kisaran 40 persen.
ADVERTISEMENT
Koordinator RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Mayjen TNI dr Tugas Ratmono, mengungkapkan keterisian RSD untuk pasien corona bergejala ringan dan sedang, termasuk juga flat isolasi mandiri berjumlah 57,44 persen.
"Untuk di Wisma Atlet sendiri hari ini laporan pagi pukul 06.00 WIB, ketersediaan atau hunian dari rumah sakit darurat COVID yang menangani gejala ringan dan sedang, dan juga yang flat isolasi mandiri di sana atau hanya Tower 1 sekarang atau Tower 5. Di rumah sakit darurat COVID sendiri saat ini huniannya adalah 57,44% jadi masih masih lebih dari 40% tersisa untuk hunian," ujar Tugas dalam diskusi di Wisma BNPB, Jakarta Timur, Senin (7/12).
Tugas menjelaskan, khusus di flat isolasi mandiri, saat ini tempat tidur yang terisi berjumlah 825 dari kapasitas 1.500 buah.
Foto aerial suasana Wisma Atlet Pademangan di Jakarta, Minggu (27/9). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
"Yang di isolasi mandiri hunian kita adalah 52,7%. Jadi masih cukuplah masih lebih dari 40 persen juga di sana dan ini jumlah pasien yang diisolasi saat ini adalah 825 dari 1.500 hunian. Kemudian orang yang dirawat saat ini adalah 2.041 pasien di rumah sakit darurat COVID, sehingga kami masih punya hunian yang cukup untuk saat ini," jelas Tugas.
ADVERTISEMENT

Wisma Atlet Sempat Kewalahan

Keterisian Wisma Atlet sempat melonjak saaat kasus virus corona di Indonesia mencatatkan rekor harian 8.368 pasien pada Kamis (3/12) lalu. Tugas mengungkapkan saat itu seluruh tim kesehatan dibuat kepayahan dengan ratusan pasien baru yang dibawa ke Wisma Atlet.
"Memang saat 8.000 per hari waktu itu kita juga huniannya yang masuk itu ke rumah sakit darurat COVID-19 ini cukup tinggi, hampir 400-an per hari di sana. Jadi cukup membuat suatu masuknya ini perlu tenaga yang ekstra untuk bagaimana menangani, katakanlah, sekali datang bisa 100 dan seterusnya. Nah, tenaga kita di sana juga ekstra yang lebih besar tenaganya untuk menangani pasien yang dirawat COVID-19 ini," ungkap dia.
Petugas memeriksa berkas pasien COVID-19 saat tiba di IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19, Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kamis (10/9). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Untuk mengurangi beban para tenaga kesehatan di Wisma Atlet, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) hingga Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk menambah ruang perawatan di fasilitasnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya koordinasi bersama untuk menampung perawatan pasien COVID-19, diharapkan dapat sedikit membantu kedatangan pasien baru di Wisma Atlet setiap harinya.
"Dengan koordinasi ini kita lihat sangat efektif, dan ini membuat semuanya bisa teratur dari sisi hunian. Dan itu yang kita antisipasi dan kita koordinasi selalu," tutup Tugas.