Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Koordinator RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet , Mayjen TNI dr Tugas Ratmono, mengungkapkan keterisian RSD untuk pasien corona bergejala ringan dan sedang, termasuk juga flat isolasi mandiri berjumlah 57,44 persen.
"Untuk di Wisma Atlet sendiri hari ini laporan pagi pukul 06.00 WIB, ketersediaan atau hunian dari rumah sakit darurat COVID yang menangani gejala ringan dan sedang, dan juga yang flat isolasi mandiri di sana atau hanya Tower 1 sekarang atau Tower 5. Di rumah sakit darurat COVID sendiri saat ini huniannya adalah 57,44% jadi masih masih lebih dari 40% tersisa untuk hunian," ujar Tugas dalam diskusi di Wisma BNPB, Jakarta Timur, Senin (7/12).
Tugas menjelaskan, khusus di flat isolasi mandiri, saat ini tempat tidur yang terisi berjumlah 825 dari kapasitas 1.500 buah.
"Yang di isolasi mandiri hunian kita adalah 52,7%. Jadi masih cukuplah masih lebih dari 40 persen juga di sana dan ini jumlah pasien yang diisolasi saat ini adalah 825 dari 1.500 hunian. Kemudian orang yang dirawat saat ini adalah 2.041 pasien di rumah sakit darurat COVID, sehingga kami masih punya hunian yang cukup untuk saat ini," jelas Tugas.
ADVERTISEMENT
Wisma Atlet Sempat Kewalahan
Keterisian Wisma Atlet sempat melonjak saaat kasus virus corona di Indonesia mencatatkan rekor harian 8.368 pasien pada Kamis (3/12) lalu. Tugas mengungkapkan saat itu seluruh tim kesehatan dibuat kepayahan dengan ratusan pasien baru yang dibawa ke Wisma Atlet.
"Memang saat 8.000 per hari waktu itu kita juga huniannya yang masuk itu ke rumah sakit darurat COVID-19 ini cukup tinggi, hampir 400-an per hari di sana. Jadi cukup membuat suatu masuknya ini perlu tenaga yang ekstra untuk bagaimana menangani, katakanlah, sekali datang bisa 100 dan seterusnya. Nah, tenaga kita di sana juga ekstra yang lebih besar tenaganya untuk menangani pasien yang dirawat COVID-19 ini," ungkap dia.
Untuk mengurangi beban para tenaga kesehatan di Wisma Atlet, pihaknya terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Mulai dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) hingga Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk menambah ruang perawatan di fasilitasnya masing-masing.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya koordinasi bersama untuk menampung perawatan pasien COVID-19, diharapkan dapat sedikit membantu kedatangan pasien baru di Wisma Atlet setiap harinya.
"Dengan koordinasi ini kita lihat sangat efektif, dan ini membuat semuanya bisa teratur dari sisi hunian. Dan itu yang kita antisipasi dan kita koordinasi selalu," tutup Tugas.