Kasus Corona Melonjak, Pelaku Pariwisata di Bali Khawatir WFB Ditunda

23 Juni 2021 12:42 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Ilustrasi wisatawan di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi wisatawan di Bali Foto: Dok. Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Kasus corona Indonesia secara global melonjak usai libur Lebaran dan masuknya varian Delta dari India. Hal ini membuat sejumlah pelaku pariwisata cemas program PNS Work From Bali (WFB) ditunda.
ADVERTISEMENT
"Program ini belum mulai, baru akan berjalan. Meskipun secara sporadis kami melihat sudah mulai ada pergerakan kementerian/lembaga, BUMN, ke Bali secara langsung tanpa melalui kami. Kami hanya berharap tidak berimbas pada pembatasan ke Bali," kata Ketua Bali MICE Forum (BMF) Putu Gede Wiwin Gunawasika dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/6).
Wiwin keberatan apabila WFB dijadikan salah satu sebab peningkatan kasus di Bali. Ia menegaskan, situasi COVID-19 di Bali masih aman.
"Bali relatif aman hingga saat ini. Sebagian besar sudah zona hijau dan kuning dan kami juga membantah jika efek WFB yang membuat kenaikan Covid di Bali. Lah kita ini belum ada apa-apa dengan program WFB. Belum ada arrangement yang masuk melalui kami saat ini,โ€ kata dia.
ADVERTISEMENT
Wiwin menegaskan, seluruh objek wisata dan hotel serta restoran di Bali telah menerapkan protokol kesehatan.
"Apalagi masyarakat di Bali sangat sadar bahwa sebagian besar mata pencaharian bertumpu pada pariwisata. Sehingga pelaksanaan prokes di Bali sangat ketat, pun pengawasannya. Masak iya, kami akan merusak periuk nasi kami sendiri,โ€ kata Wiwin.
Hal senada juga disampaikan pengusaha pariwisata Bayu Adisastra. Ia menuturkan, WFB berdampak positif terhadap okupansi hotel yang mencapai 25 persen.
"Saat ini yang kami khawatirkan karena adanya peningkatan kasus di Jawa akan mengakibatkan pembatasan berpergian Kementerian dan Lembaga serta BUMN ke Bali," ungkapnya.
"Padahal dengan program Work from Bali yang baru berjalan beberapa waktu ini dampaknya sudah mulai terasa meskipun volumenya masih kecil sekali khususnya bagi kawan-kawan UMKM dan pelaku usaha pariwisata. Hotel saya okupansinya sempat 25% atau terisi 70 kamar,โ€ kata dia.
Pengurus Bali MICE Forum saat audiensi di sejumlah kementerian/lembaga mengenai work from Bali. Foto: Dok. Istimewa
Program Work Form Bali (WFB) menjadi salah satu pemicu lonjakan kasus corona di Pulau Dewata. Kasus corona melonjak menjadi dua kali lipat.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan kumparan, pekan pertama dan kedua pada Juni 2021, rata-rata penambahan harian kasus corona di Bali sebanyak 50 orang. Memasuki pekan ketiga meningkat menjadi 100 orang per hari.
Sekretaris Penanganan COVID-19 Bali I Made Rentin mengatakan, ada dua faktor sebab lonjakan. Pertama, dari Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN) untuk berlibur dan bekerja, termasuk program yang diinisiasi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dengan menerapkan PNS bekerja dari Bali.
"Peningkatan kasus yang cukup signifikan 4-5 hari terakhir atau bahkan 2 hari terakhir sampai dua digit. Kami amati pertama ini bersumber dari Pelaku Perjalanan Dalam Negeri atau PPDN," kata Rentin kepada wartawan, Selasa (22/6).
"Kita ketahui ada kebijakan nasional Work From Bali yang mengarahkan seluruh kementerian, lembaga dan BUMN, melakukan aktivitas di Bali. Maka konsekuensi logisnya adalah sangat amat mungkin kasus positif ditemukan di Bali," lanjutnya.
ADVERTISEMENT