Kasus Corona Meroket, Pemprov DKI Pertimbangkan Tunda PTM di Juli

14 Juni 2021 9:50 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guru (tengah) memberikan materi pelajaran kepada murid saat uji coba pembelajaran tatap muka pada hari pertama di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4).  Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Guru (tengah) memberikan materi pelajaran kepada murid saat uji coba pembelajaran tatap muka pada hari pertama di SD Negeri Kenari 08 Pagi, Jakarta, Rabu (7/4). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kenaikan tren kasus corona di Jakarta semakin mengkhawatirkan. Dalam satu pekan, kasus aktif corona Jakarta naik 50% dari 11.500 pada 6 Juni menjadi 17.400 pada 13 Juni.
ADVERTISEMENT
Dengan kondisi ini, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengimbau masyarakat hanya keluar rumah untuk urusan mendesak. Sementara bekerja, beribadah, dan belajar dilakukan dari rumah.
Terkait imbauan itu, Kepala Bidang SD dan PKLK Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Momon Sulaeman, mengatakan, pihaknya tengah mempertimbangkan untuk mengundur sekolah tatap muka di tahun ajaran baru. Awalnya, pembelajaran tatap muka (PTM) atau disebut pembelajaran masa kenormalan baru akan dimulai pada 15 Juli.
"Untuk bulan Juli kami sedang pertimbangkan untuk diundur menunggu kondisi membaik," ujar Momon saat dihubungi, Senin (14/6).
Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria meninjau pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka di SMK Negeri 2 Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (7/4). Foto: Pemprov DKI Jakarta
Sementara tahap uji coba di 226 sekolah yang tengah berlangsung masih akan dilanjutkan hingga 23 Juni. Namun ada pengetatan protokol kesehatan selama masa uji coba akibat melonjaknya kasus corona Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Ada pengetatan, seperti izin orang tua agar diperbarui, jarak siswa dalam [sekolah] agar dikontrol, kedatangan dan kepulangan siswa dikontrol," kata dia.
Sebelumnya, Anies mewanti-wanti akan kembali melakukan pengetatan jika kondisi virus corona di Jakarta terus memburuk.
"Semuanya ambil tanggung jawab. Semua masyarakat yang harus bepergian jangan meninggalkan rumah. Tinggal di rumah kecuali karena kebutuhan dasar. Dan karena mendesak, jika tidak ada mendesak tetaplah di rumah. Bekerja dari rumah beribadah dari rumah dan belajar dari rumah," kata Anies kepada wartawan, Minggu (13/6).
Infografik Aturan Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah. Foto: kumparan