Kasus COVID-19 di Surabaya Terus Meningkat, Dinkes Ungkap Penyebabnya

20 Juni 2022 19:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas medis mengambil sampel dari seorang siswa sekolah menengah untuk menguji virus Corona, di Surabaya. Foto: AFP/JUNI KRISWANTO
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas medis mengambil sampel dari seorang siswa sekolah menengah untuk menguji virus Corona, di Surabaya. Foto: AFP/JUNI KRISWANTO
ADVERTISEMENT
Kasus COVID-19 di Kota Surabaya alami peningkatan dalam beberapa hari terkahir. Hingga saat ini tercatat ada 90 kasus aktif corona di Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Sampai saat ini tadi, kita kasus aktif untuk Surabaya 90 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Nanik Sukristina, Senin (20/6).
Nanik mengatakan peningkatan kasus terjadi pascalibur lebaran hingga saat ini. Terdapat peningkatan sekitar 20 hingga 30 kasus per harinya. Sementara, sebelum terjadi kenaikan kasus, rata-rata kasus aktif di Surabaya sebanyak 30 hingga 35.
"Naik turun seperti itu. Tapi ini beberapa hari terakhir, ada kenaikan. Mudah-mudahan tidak terlalu lama bisa turun kembali" ujar Nanik kepada wartawan.
Dari 90 kasus aktif pada Senin (20/6) hari ini, 28 pasien berada dirawat di rumah sakit, sementara sisanya melakukan isolasi mandiri di rumah. Mereka yang positif mengakui gejala hanya mengalami gejala ringan.
Dinkes Kota Surabaya memastikan, dari 90 kasus itu tidak ada yang diidentifikasi sebagai subvarian baru COVID-19. Nanik meyakini subvarian BA.24 dan BA.25 belum ditemukan di Kota Surabaya.
ADVERTISEMENT
"Sampai sejauh ini belum ada terdeklar untuk yang varian baru. Jadi masih seperti kondisi Omicron. 90 tadi Omicron semua." kata Nanik.
Terkait penyebab kenaikan kasus tersebut, Nanik mengatakan berasal dari warga yang melakukan perjalanan luar kota maupun luar negeri. Selain itu, masyarakat yang mulai melonggarkan protokol kesehatan juga memicu kenaikan kasus aktif tersebut.
"Mungkin banyak yang dari perjalanan. Rata-rata banyak perjalanan dari luar negeri. Seperti kita ketahui bersama yang kasus di Jakarta juga meningkat tajam. Masyarakat juga sekarang mulai longgar terhadap prokes, jadi itu mungkin yang menjadi penyebabnya," tambahnya
Nanik menyampaikan masyarakat untuk tetap menjalankan prokes karena Surabaya masih menerapkan PPKM level 1.
"Jadi jangan lupa tetap cuci tangan, kemudian pakai masker itu tetap harus kita lakukan," tutup Nanik.
ADVERTISEMENT
Reporter: Gabriel Jhon