Kasus COVID-19 Terus Melonjak, Lockdown Sydney Diperpanjang 4 Pekan Lagi
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lockdown Sydney pertama kali diberlakukan pada 26 Juni lalu. Semula, kebijakan ini hanya akan diberlakukan selama tiga hari.
Tetapi kasus yang terus melonjak menyebabkan kebijakan lockdown ini terus menerus diperpanjang hingga 28 Agustus mendatang.
Pada Selasa (27/7), NSW melaporkan penambahan kasus harian sebanyak 177 infeksi. Ini adalah peningkatan kasus baru tertinggi sejak wabah varian Delta ini pertama kali diidentifikasi di Sydney.
Tak hanya itu, satu kasus kematian juga dilaporkan di hari yang sama. Pasien tersebut adalah lansia berusia 90 tahun. Ini menjadi kematian ke-11 selama gelombang pandemi di Sydney.
Yang menjadi kekhawatiran adalah masih banyaknya warga terinfeksi beraktivitas di tengah-tengah masyarakat. Hal ini sangat berisiko memperluas penularan varian Delta, yang transmisinya diketahui jauh lebih cepat.
ADVERTISEMENT
“Saya sama sedih dan frustrasinya dengan Anda semua, melihat kita masih belum bisa menurunkan angkanya sesuai harapan. Tetapi, ini kenyataannya,” ungkap Menteri Utama NSW, Gladys Berejiklian, pada Rabu (28/7) sebagaimana dikutip dari Reuters.
“Kita harus menangani situasi di depan mata kita, dan inilah mengapa kami mengambil langkah ini [perpanjangan lockdown],” imbuhnya.
Berejiklian menambahkan, kepolisian akan semakin meningkatkan penegakan aturan jaga jarak sosial. Warga diharapkan untuk melapor ke pihak berwajib jika melihat adanya pelanggaran aturan.
“Kami tak bisa diam saja melihat orang-orang terus melanggar aturan, karena itulah yang menahan progress kita semua,” kata dia.
Ia mengambil contoh dari satu kasus: sebuah upacara pemakaman di NSW dihadiri oleh 50 orang, dan akhirnya menghasilkan 45 infeksi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Dengan diperpanjangnya lockdown ini, Pemerintahan negara bagian dan federal akan memberikan paket bantuan dana untuk membantu perusahaan-perusahaan dalam menggaji karyawannya, meskipun usahanya tengah ditutup sementara.
Berbeda dengan NSW, negara bagian Victoria dan Australia Selatan malah telah mencabut kebijakan lockdown singkat mereka. Musababnya, penularan COVID-19 di kedua wilayah tersebut berhasil terkendali.
Sementara, negara bagian Queensland melaporkan satu kasus baru. Pasien tersebut telah menyelesaikan masa karantina hotel selama 14 hari, namun terkonfirmasi positif 9 hari kemudian. Saat ini, pemerintah Queensland tengah melakukan pelacakan kontak erat.