Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Kasus DBD di Bali Meningkat Dua Kali Lipat di Tahun 2024, 25 Orang Meninggal
7 Januari 2025 15:37 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Bali mencatat pada 2024 ada 15.179 orang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) dan 25 orang meninggal akibat penyakit itu.
ADVERTISEMENT
Kadinkes Bali I Nyoman Gede Anom mengatakan, kasus tahun 2024 meningkat dua kali lipat dibanding 2023 lalu, yang mencapai sekitar 7 ribu kasus.
"Dibanding tahun sebelumnya ada peningkatan, ini 2 kali lipat meningkatnya. Tahun lalu sekitar 7 ribuan, sekarang 15 ribu," kata Anom di ruang kerjanya, Selasa (7/1).
Anom belum mengetahui penyebab pasti peningkatan DBD pada 2024. Namun, dia menduga penyebabnya adalah rendahnya minat pada vaksinasi (DBD) berbayar serta penolakan program wolbachia.
Program wolbachia sendiri merupakan inovasi, yakni menyebarkan nyamuk Aedes Aegypti jantan berwolbachia yang akan kawin dengan Aedes Aegypti betina. Ketika mereka kawin, virus dengue yang dibawa nyamuk betina akan terblok.
Anom juga menyoroti kurangnya kesadaran warga melaksanakan kebiasaan 3M. Yakni menguras penampungan air, mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes Aegypti yang membawa virus DBD pada manusia.
ADVERTISEMENT
"Kita belum ini ya, artinya kenapa 2024 membeludak kita. Yang jelas ini target dengan yang selama ini kita dengungkan 3M berarti nggak jalan. Kita punya inovasi (wolbachia) enggak jalan juga karena ditolak. Ada satu lagi, vaksinasi tapi masih berbayar," katanya.
Adapun kasus tertinggi DBD di Bali tercatat di Kabupaten Gianyar yang mencapai 4,453 kasus, disusul Kabupaten Badung 2.309 kasus, Kabupaten Buleleng 1.821, Kabupaten Tabanan 1.519.
Selanjutnya, Kota Denpasar 1.260 kasus, Klungkung 1.255, Kabupaten Bangli 1.220, Karangasem 1.019 dan Jembrana sebanyak 323 kasus.
Sedangkan, kasus meninggal terbanyak di kota Denpasar 9 orang, Klungkung 5 orang, Tabanan 4 orang, Gianyar 3 orang, Karangasem 2 orang, Kabupaten Badung dan Bangli masing-masing 1 orang.
ADVERTISEMENT