Kasus Hasil Positif Sebelum Tes PCR di Bumame Diduga Tak Hanya Dialami 1 Orang

4 Februari 2022 13:12 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bumame Farmasi di Bali. Foto: Bumame Farmasi
zoom-in-whitePerbesar
Bumame Farmasi di Bali. Foto: Bumame Farmasi
ADVERTISEMENT
Perusahaan layanan PCR dan antigen Bumame Farmasi menjadi viral usai muncul sebuah video seorang pelanggan protes karena menerima surat hasil tes PCR dan antigen positif, padahal ia sama sekali belum dites. Pelanggan itu bernama Zakiah.
ADVERTISEMENT
Zakiah memuat video yang dia ambil sendiri itu di akun medsosnya.
Kepada kumparan, Zakiah mengaku mendapatkan sejumlah pesan di akun Instagramnya usai video tersebut tersebar. Pesan-pesan yang diterimanya berisikan cerita orang-orang lain yang mengalami kejadian serupa seperti dirinya saat tes di Bumame.
"Awalnya kan Instagram saya kunci, kemudian saat saya upload video itu di Reels saya buka Instagram saya. Tak lama dari itu, ada beberapa DM yang masuk di Instagram saya menceritakan kejadian yang sama," ujar Zakiah, Kamis (3/2) kemarin.
Zakiah membeberkan, orang tersebut menceritakan pernah mendapatkan surat hasil tes COVID-19, sebelum menjalani tes di Bumame Farmasi sesuai jadwal yang ditetapkan.
"Dia juga cerita mendapatkan surat hasil tes PCR sebelum melakukan jadwal tes. Kemungkinannya, hasil tes yang dikirim Bumame itu tersinkron dengan aplikasi PeduliLindungi," ungkap Zakiah.
ADVERTISEMENT
Atas kejadian itu, Zakiah berpesan kepada Bumame Farmasi agar memperbaiki pelayanannya. Sehingga, kejadian fatal seperti yang dialaminya tak terjadi pada orang lain. Sebab, dirinya merasa dirugikan masalah waktu dan mental.
"Pesan saya kepada Bumame, kejadian ini jangan sampai terulang kembali karena dapat merugikan publik. Saya juga merasa dirugikan waktu dan mental saya buat melaporkan kejadian ini," tegasnya.

Video Viral

Dalam video yang diunggah Zakiah yang kemudian viral, terlihat dia kesal karena telah mendapatkan hasil tes antigen dan PCR positif. Padahal dia belum melakukan tes.
Dia mengajukan protes kepada petugas Bumame sembari menyerahkan kertas hasil tes.
"Saya dikirimi hasil tes antigen dan tadi pagi saya dikirimi hasil tes PCR, sementara saya belum datang. Ini kan aneh sekali, saya belum datang, tapi kok sudah dikirimi hasil. Terus dua-duanya positif lagi," kata Zakiah dalam video itu.
ADVERTISEMENT
Zakiah marah atas keteledoran Bumame yang merugikan dirinya.
"Ini kan merugikan, saya besok mau terbang ke Bali, gimana, saya enggak bisa, dong," ujarnya.
"Ini parah sekali lho kesalahan kalian," ujarnya.
Dia juga kesal karena dia sudah berusaha menghubungi Bumame dengan mengirim pesan di website, tapi tidak mendapat jawaban, sehingga dia datang langsung ke lokasi untuk protes.
"Orang saya bikin janjinya hari ini [kok sudah mendapat hasil kemarin]," ujarnya.

Bumame Minta Maaf

Sementara itu, pihak Bumame telah menyampaikan permohonan maaf tertulis kepada Zakiah melalui surat. Surat permohonan maaf tersebut diteken oleh Direktur Utama Bumame Farmasi James Wihardja yang mengaku salah karena ada kelalaian staf lapangan dan memberikan penjelasan rinci mengenai kejadian yang menimpa Zakiah.
Surat permintaan maaf Dirut Bumame ke Ibu Zakiah. Foto: Dok. Istimewa
"Kami dari Bumame Farmasi dengan segala kerendahan hati memohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian tidak menyenangkan yang dialami Ibu Zakiah alami pada pagi hari ini Kamis, 3 Februari 2022 di Bumame SCBD," kata James, Kamis (3/2).
ADVERTISEMENT
"Kami menyebut bahwa kesalahan tersebut memang benar terjadi karena adanya kesalahan administrasi dari staf lapangan. Staf tersebut mengirimkan antigen dan PCR pelanggan lain yang mempunyai nama yang sama pada tanggal 2 Februari 2022. Kami telah menindaklanjuti ini dengan memberikan teguran keras kepada staf terkait."
Atas peristiwa tak mengenakkan tersebut, Bumame Farmasi akan memastikan kejadian ini tak terulang kembali. Serta menjadikan hal ini sebagai evaluasi bagi seluruh tim.

Sekilas Bumame Farmasi

Antrean Tes PCR di Lab Bumame Farmasi, Jakarta Selatan, Senin (31/1/2022). Foto: kumparan
Bumame Farmasi dikelola oleh PT Budimanmaju Megah Farmasi, adalah perusahaan distribusi perawatan kesehatan yang didirikan pada tahun 2020 atau saat dunia sedang dilanda pandemi.
Perusahaan ini memiliki 56 lokasi layanan swab PCR dan antigen di Indonesia, 27 di antaranya berada di Jabodetabek.
ADVERTISEMENT
Saat terjadi lonjakan kasus corona seperti saat ini, semua lokasi tes Bumame-Farmasi diantre oleh banyak pelanggan. Mereka bisa dites dengan tetap berada di dalam mobil alias drive thru. Ada juga yang dilayani biasa alias walk-in. Bisa juga dilayani di rumah atau home service.
Pelanggan tes bisa mendapatkan layanan dengan mendaftar lebih dulu secara online dan membayar.