Kasus Ibu di Tangerang Lecehkan Anak: Keluarga Syok, Bingung, Ketakutan

4 Juni 2024 14:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak kecil laki-laki menjadi korban pelecehan. Foto: Ann in the uk/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak kecil laki-laki menjadi korban pelecehan. Foto: Ann in the uk/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Video seorang ibu berinisial R (22 tahun) di Tangerang melecehkan anaknya yang berusia 5 tahun viral di media sosial. Video tersebut dibuat, menurut R, karena paksaan dari pemilik akun Facebook bernama Icha Shakila yang menawarkan pekerjaan dengan imbalan Rp 15 juta.
ADVERTISEMENT
Syamsiyah (37), kakak ipar dari R, menceritakan kronologi bagaimana keluarga mengetahui video tersebut:
Pada 30 Mei, sekelompok anak SMP memberi tahu Syamsiyah tentang video tersebut. Syamsiyah dan keluarga kaget dan kebingungan setelah mengetahui video itu.
R dan suaminya, I, tinggal di Tangerang Selatan sejak menikah, di rumah warisan orang tua I. Pada 30 Mei pagi, mereka membantu ayah R pindah rumah ke Larangan, Kota Tangerang, dan membawa anak-anak mereka.

Ketakutan, Tidak Berani Pulang

Setelah tahu tentang video viral, R dan suaminya tidak berani pulang. Syamsiyah mengatakan bahwa mereka ketakutan dengan video tersebut.
Telepon dari Syamsiyah kepada I tidak dijawab dan pesan WhatsApp tidak dibaca. Syamsiyah menduga I dan R ketakutan.
ADVERTISEMENT
Malam harinya, keluarga berkumpul, tetapi I tidak datang. Pada 31 Mei pagi, I menelepon kakak Syamsiyah menanyakan tujuan pertemuan. Keluarga meminta I pulang tanpa istrinya untuk berbicara.
Pada 31 Mei malam, I pulang sendirian ke rumah di Tangsel. Keluarga berbicara dengan I tentang kejadian tersebut.
"Awalnya kita emosi, kesal, 'Ini istri lu kayak begini?' Ya tapi dia mungkin berpikir anaknya masih balita dua-duanya, kan; satu masih bayi, yang itu (korban) juga masih kecil," kata Syamsiyah.
"Dia bilang, 'Saya bingung ini gimana, kasihan anak gue'," ujar Syamsiyah menirukan I.

Bahkan Suami Takut Lapor Polisi

Pada 1 Juni siang, keluarga R mendatangi rumah I dengan cara yang, menurut Syamsiyah, "tidak baik-baik". Syamsiyah melapor ke RT tentang video yang beredar itu dan kemudian ke Polsek, tetapi harus melapor ke Polres Tangsel karena hanya suami yang bisa melaporkan.
ADVERTISEMENT
Di Polres Tangsel, Syamsiyah diberi tahu bahwa suaminya yang harus melapor, tetapi I takut melakukannya. Syamsiyah akhirnya pulang, tetapi malamnya R, anaknya, dan suaminya datang diam-diam ke rumah Syamsiyah.

Menyerahkan Diri

Syamsiyah mengingatkan I bahwa mereka tidak bisa lari karena kasus ini sudah viral. R harus bertanggung jawab atas perbuatannya.
R meminta diantar ke polisi untuk menyerahkan diri. Syamsiyah khawatir keluarga dan warga akan bereaksi negatif jika R ditangkap di rumah.
Pada 1 Juni malam, Syamsiyah mengantar R ke Polres Tangerang Selatan untuk menyerahkan diri. Ini dilakukan untuk menghindari keramaian dan potensi kekerasan di rumah.
"Kalau menunggui dia ditangkap di rumah kan pasti ramai," ujar Syamsiyah.