Kasus-kasus Mahasiswa saat KKN Viral: Diusir Hina Kampung hingga ‘Mesum’

4 Juli 2023 8:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Universitas Gadjah Mada (UGM) melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Balairung UGM, Jumat (24/6/2022).  Foto: UGM
zoom-in-whitePerbesar
Universitas Gadjah Mada (UGM) melepas mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) di Balairung UGM, Jumat (24/6/2022). Foto: UGM
ADVERTISEMENT
Banyak kampus yang menugaskan mahasiswanya dalam program KKN (Kuliah Kerja Nyata), termasuk UGM yang kini ramai dibicarakan di media sosial. Mahasiswa KKN UGM sendiri baru dilepas pada 23 Juni lalu untuk mengabdi di lebih dari 400 desa seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan resmi UGM, program KKN diarahkan sebagai program peningkatan karakter mahasiswa agar memiliki empati dan kepedulian terhadap permasalahan riil masyarakat.
Dalam acara pelepasan KKN, Rektor UGM Prof Ova Emilia berpesan kepada mahasiswa untuk menjaga nama baik kampus.
"Junjunglah nama baik UGM dengan integritas dan dedikasi kerja tinggi, kerja cerdas sehingga program kegiatan sudah direncanakan bisa berdampak dan kembali ke UGM dengan suatu kebanggaan," katanya.
Baru seminggu dimulai, KKN UGM diwarnai isu mahasiswa mesum. Tak hanya UGM, sejumlah kampus pun menghadapi kasus-kasus saat KKN.

Heboh Mahasiswa UGM ‘Mesum’

Gedung Universitas Gadjah Mada (UGM). Foto: Dok. UGM
Media sosial dihebohkan dengan informasi mahasiswa UGM mesum di lokasi KKN. Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi pada Rabu (28/6) di rumah Pak Lurah di Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo.
ADVERTISEMENT
UGM pun meminta maaf kepada masyarakat atas heboh kasus tersebut.
“Kami menyampaikan permohonan maaf, UGM, kepada masyarakat di lokasi, terkait kejadian ini. Ini di luar perkiraan kami. Kami memohon maaf karena itu menyinggung, mungkin, kondisi di sana," kata Direktur Pengabdian Kepada Masyarakat UGM, Rustamadji, Senin (3/7).
Rustam langsung mendatangi lokasi KKN mahasiswa untuk menginvestigasi. Hasilnya, menurut dia, peristiwa sebenarnya tidak seheboh yang diberitakan. Dia mengiyakan mahasiswa dan mahasiswi tersebut sedang berduaan, namun menampik itu perbuatan mesum. Keduanya lantas diberi sanksi teguran dari kampus.
Namun, setelah melakukan investigasi, UGM menyebut tak ada kelakuan mesum yang dilakukan oleh dua mahasiswanya. Kades Pucungroto, yang rumahnya dijadikan tempat menginap oleh mahasiswa KKN UGM di Kecamatan Kaligesing, menegaskan isu itu adalah hoaks.
ADVERTISEMENT
"Hoaks itu. Dibesar-besarkan di medsos. Jangan menuduh yang tidak-tidak. Baru saya selidiki siapa biang keladinya. Tidak ada mesum di sini. Kalau ada, tidak usah lewat medsos, saya yang akan mengusir mereka," kata Eddy saat ditemui kumparan di rumahnya, Senin (3/7).

Mahasiswa KKN UNP ‘Diusir’ Usai Sindir Fasilitas

Mahasiswa KKN dari Universitas Negeri Padang (UNP) viral usai mengunggah video sindiran. Sindiran itu menyinggung fasilitas yang kurang di lokasi KKN mereka, yakni di Bungus, Kota Padang, Sumatera Barat. Mereka menyebut tak ada air dan bayar untuk mengontrak.
Atas kejadian ini, mereka membuat video permintaan maaf karena telah menyudutkan masyarakat setempat. Mereka juga mengaku menyesal karena kurang bijaksana dalam bermedia sosial. Sebelumnya, para mahasiswa itu sudah meminta maaf langsung kepada warga sebelum mereka ditarik dari Bungus, pada Minggu (25/6) lalu.
ADVERTISEMENT

Mahasiswa KKN Unja Diusir karena Hina Kampung

Akun Instagram @infobatanghari mengunggah video diduga pengusiran terhadap mahasiswa KKN Universitas Jambi (Unja) di Desa Kubu Kandang, Kabupaten Batanghari. Desa tersebut merupakan lokasi KKN mereka.
Dalam postingan itu, sejumlah mahasiswi tampak terekam menyebut kata-kata “Woi woi anak kubu, anak kubu, kubu kandang,” sebagai bahan candaan.
Diduga, aksi tersebut menghina nama kampung KKN mereka. Alhasil, warga setempat marah dan mengusir peserta KKN dari desa itu.

Kekerasan Seksual Mahasiswi KKN UGM

Seorang mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM menjadi korban kekerasan seksual saat menjalani KKN di Pulau Seram, Maluku, pertengahan tahun 2017.
Kasus tersebut mencuat saat majalah internal kampus yang dikelola mahasiswa, Balairung, mempublikasikan artikel ‘Nalar Pincang UGM Atas Kasus Perkosaan’ pada Senin (5/11/2018).
ADVERTISEMENT
Dalam artikel itu, mahasiswi yang ditulis dengan nama samaran Agni mengungkapkan keluh kesahnya menjadi korban kekerasan seksual oleh sesama rekan KKN-nya berinisial HS.
Mahasiswa tersebut merupakan mahasiswa Fakultas Teknik angkatan 2014. Agni merasa pihak kampus tidak serius dan tidak tegas dalam menindak HS.
Dukungan terhadap Agni pun mengalir hingga terdapat petisi online di change.org yang meminta UGM mengusut tuntas kasus itu. Petisi itu berjudul "Usut tuntas kasus pemerkosaan KKN UGM". Hingga Jumat (9/11/2018) pukul 06.00 WIB, setidaknya sudah terkumpul 157.203 tanda tangan.
Di sisi lain, menanggapi viralnya artikel Balairung yang diikuti dengan petisi dan aksi, Dekan Fakultas Teknik UGM, Nizam, menegaskan pihaknya telah bertindak tegas dengan mencabut HS dari lokasi KKN dan membentuk tim investigasi independen sejak awal mencuatnya kasus itu.
ADVERTISEMENT