news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kasus-kasus Pembunuhan dengan Racun di Indonesia

1 Desember 2022 14:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rumah TKP pembunuhan 1 keluarga di Kabupaten Magelang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah TKP pembunuhan 1 keluarga di Kabupaten Magelang. Foto: Intan Alliva Khansa/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus pembunuhan satu keluarga di Magelang pada Senin (28/11/2022) menyita perhatian publik. Pelakunya adalah Dhio Daffa (22) sang anak bungsu di keluarga itu. Ketiga korban tewas karena racun sianida.
ADVERTISEMENT
Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun mengatakan, percobaan pembunuhan dilakukan dua kali oleh tersangka. Pertama ia mencampur es dawet dengan arsenik namun upaya itu gagal.
"Sianida didapat sama di online, jadi kemarin membeli dua zat kimia satu sianida sebanyak 100 gram. Kedua adalah arsenik sejumlah 10 gram. Semuanya belanja dengan cara online. Pembeliannya berbeda-beda dalam kurun waktu yang tidak terlalu lama, pembelian pertama arsenik," sebut dia.
Pembunuhan dengan racun seperti kasus Dhio ini bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia. Berikut ini kumparan rangkum sejumlah kasus pembunuhan dengan cara meracun.

Sate Sianida Tewaskan Anak Pengemudi Ojol

Bandiman (47) tukang ojol sekaligus ayah N (10) korban sate sianida maut salah sasaran di Bantul, saat rekonstruksi bersama tersangka Nani Aprilliani Nurjaman (25), Senin (7/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Nani Apriliani Nurjaman (25) sengaja menaruh racun sianida ke dalam sate hingga menewaskan anak Bandiman, seorang pengemudi ojol, pada 25 April 2021 silam.
ADVERTISEMENT
Sama seperti kasus Dhio, racun tersebut dibeli Nani dari toko online tiga bulan sebelumnya. Sate itu sebenarnya ditujukan kepada Tomy, pria yang pernah menjalin hubungan dengannya.
Motif Nani menabur racun sianida karena sakit hati tak jadi dinikahi oleh Tomy. Majelis hakim pada Senin (13/12/2021) memutuskan Nani divonis 16 tahun penjara.

Kasus Kopi Sianida Jessica Kumala Wongso

Jessica Kumala Wongso. Foto: Reuters/Beawiharta
Pada 6 Januari 2016 silam, publik digegerkan dengan berita Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia usai minum es kopi vietnam berisi sianida. Sebelum wafat, Mirna bertemu dua sahabatnya di Kafe Olivier, Grand Indonesia, yakni Jessica Kumala Wongso dan Hani.
Polisi mengungkap ada sekitar 3,75 miligram sianida dalam tubuh Mirna. Jessica lalu dinyatakan sebagai tersangka pada akhir Januari 2016. Proses persidangan berlangsung lama, hingga akhirnya Jessica divonis kurungan penjara 20 tahun oleh PN Jakpus pada 27 Oktober 2016.
ADVERTISEMENT

Anak di Pinrang Dicekoki Racun, Sang Ibu Gantung Diri

Ilustrasi bunuh diri. Foto: Shutter Stock
Seorang ibu rumah tangga berinisial BR (35) di Tiroang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, diduga membunuh dua anaknya dengan mencekoki racun rumput.
Kapolres Pinrang AKBP Moh Roni Mustofa mengatakan, BR diduga bunuh diri setelah menghabisi nyawa anak-anaknya.
"Terduga pelaku juga ditemukan gantung diri," kata Rony kepada wartawan, Senin (19/9/2022).
Polisi menemukan empat gelas di sekitar para korban. Pada salah satu gelas berisi cairan diduga sisa racun yang dipindahkan dari botol herbisida. Diduga, keluarga ini memiliki masalah utang.

Salah Target Tabur Racun

Ilustrasi TKP pembunuhan. Foto: Caspar Benson/Getty Images
Sarbini (43) menjadi tersangka pembunuhan adik iparnya, Hani (30), warga Dusun Panggang Welut, Desa Taji, Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah. Kepada polisi, Sarbini mengaku sengaja menaburkan 4 butir racun potasium sianida untuk ikan, ditargetkan untuk membunuh adiknya, Sigit.
ADVERTISEMENT
"Saya menyesal yang meninggal dia (Hani). Karena target saya adalah Sigit," kata Sarbini, Rabu (3/11/2021).
Dia mengungkapkan alasan berniat membunuh Sigit karena tidak terima istrinya, saat belum cerai, ketahuan dibonceng oleh Sigit.

Dukun Jagal Meracuni Korban dengan Potas

Ilustrasi dukun. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
IS (57), seorang dukun pengganda uang menjadi pelaku pembunuhan tiga orang. Kasatreskrim Polres Magelang AKP M Alfan Armin menyebut korban ketiga, Suroto (63), tewas usai meminum air yang dicampur racun jenis potas pada Desember 2020.
Dia mengatakan, tersangka IS membunuh Suroto lantaran masalah utang piutang. Sementara korban lainnya dibunuh karena penggandaan uang.