Kasus Kematian Corona di China Meroket, Bagaimana Datanya?

21 Desember 2022 13:38 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang karyawan memindahkan peti mati, beberapa ditandai dengan "risiko infeksi" sementara yang lain memiliki tulisan "corona" dengan kapur, di aula berkabung krematorium di Meissen, Jerman timur, pada 13 Januari 2021. Foto: JENS SCHLUETER/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang karyawan memindahkan peti mati, beberapa ditandai dengan "risiko infeksi" sementara yang lain memiliki tulisan "corona" dengan kapur, di aula berkabung krematorium di Meissen, Jerman timur, pada 13 Januari 2021. Foto: JENS SCHLUETER/AFP
ADVERTISEMENT
Kasus corona di China tengah meroket. Berdasarkan data WHO, kasus harian di negeri tirai bambu itu ada sekitar 20 ribu kasus per hari. Sementara itu, kasus kematian harian ada di angka 70-an per hari.
ADVERTISEMENT
Lonjakan kasus tersebut muncul setelah pemerintah mendadak mencabut lockdown, karantina, dan tes corona massal yang telah berlaku selama bertahun-tahu di China. Menurut pihak berwenang, sekarang kasus infeksi bahkan tidak mungkin dilacak.
Sebuah krematorium bahkan sudah kehabisan ruang untuk menyimpan jenazah di kota berpenduduk 30 juta orang, Chongqing. Pekan ini, pihak berwenang setempat mulai mendesak warga dengan gejala ringan untuk bekerja dari kantor mereka.
"Jumlah jenazah yang diangkat dalam beberapa hari terakhir ini berkali-kali lebih banyak dari sebelumnya," ungkap staf krematorium itu yang merahasiakan namanya, dikutip dari AFP, Selasa (20/12).
"Kami sangat sibuk, tidak ada lagi ruang penyimpanan dingin untuk jenazah. Kami tidak yakin [apakah kematian ini terkait Covid]," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Menurut data WHO, kasus akumulasi kematian di China kini mencapai 31 ribu orang sejak kasus pertama ditemukan. Sementara itu, kasus positif di sana sudah tembus 10 juta orang.
Kota-kota di China berupaya untuk memperluas unit perawatan intensif dan membangun klinik demam dan berbagai fasilitas lain untuk mencegah penyebaran penyakit menular di rumah sakit.
Kota-kota besar termasuk Beijing, Shanghai, Chengdu, dan Wenzhou mengumumkan bahwa mereka telah menambahkan ratusan klinik demam dan fasilitas olahraga dalam sepekan terakhir.
Menurut data Financial Times, cakupan vaksinasi dosis penuh di China sudah mencapai 90,9 persen. Sementara cakupan booster baru mencapai 58,2 persen.