Kasus Kucing di Semarang Dimakan: Anak Kos Kaget Buka Rice Cooker Isinya Kucing

8 Agustus 2024 12:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi mendatangi TKP bapak kucing di Gunungpati Semarang yang makan daging kucing. Foto: Intan Alliva/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Polisi mendatangi TKP bapak kucing di Gunungpati Semarang yang makan daging kucing. Foto: Intan Alliva/kumparan
ADVERTISEMENT
Nur (63 tahun), pria pemilik indekos di daerah Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah, memakan daging kucing dengan dalih mengobati diabetes. Kasus ini viral dan bahkan polisi menangkapnya.
ADVERTISEMENT
N (24), salah satu mahasiswa yang kos di tempat Nur, menyaksikan tingkah aneh Nur pada Sabtu (3/8).
"Ada suara di depan kamar, ternyata bapak kos bawa alat pukul. Dia mengaku sendiri, pertama ngomong maaf mas tadi habis pukul kucing mau saya makan, maaf kalau itu ganggu nurani anda. Aku kaget langsung aku rekam," ujar N saat ditemui, Kamis (8/8).
Mahasiswa jurusan seni itu tidak melihat saat pelaku mengeksekusi kucing. Menurutnya, penghuni kos yang lain-lah yang pernah melihat pelaku memakan kucing. "Makan pas malamnya," katanya.

Buka Rice Cooker Lihat Kucing

Ilustrasi kucing Siprus. Foto: muralird2008/Shutterstock
Tingkah pelaku memakan kucing berlangsung sejak lama. Sebelum viral, penghuni kos sempat membuka rice cooker dan melihat ada kucing di dalamnya.
ADVERTISEMENT
"Tahun kemarin, pas Ramadan, buka magicom (rice cooker) karena baunya beda. Pas dibuka teman saya, ada kucing lagi direbus. Itu teman saya yang lihat," lanjut dia.
"Mau diapa-apain enggak enak (ke bapak kos)," lanjutnya.

Pelaku Pernah Ngaku sebagai Imam Mahdi

N tinggal di kos tersebut selama 2 tahun. Menurutnya, bapak kos bisa diajak berkomunikasi namun kerap mengkhayal.
"Kalau diajak ngomong nyambung tapi sering ngayal gitu. Pernah ngaku Imam Mahdi terus ngajakin saya ikut," kata N.
Ia dan teman kosnya yang lain berencana pindah dari kos milik pelaku. Meskipun murah, namun mereka sudah tak lagi nyaman tinggal di sini.
"Ini rencananya mau pindah, mau cari kos yang lain, kemarin pak polisi juga bilang pindah kos aja biar aman. Di sini murah memang, sebulan Rp 200 ribu untuk kamar, yang ngekos ada 5 anak," kata N.
ADVERTISEMENT