Kasus Leptospirosis di Sleman, Satu Orang Meninggal Dunia

25 Maret 2024 19:50 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bakteri Leptospira, penyebab penyakit Leptospirosis atau kencing tikus. Foto: Adao/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bakteri Leptospira, penyebab penyakit Leptospirosis atau kencing tikus. Foto: Adao/Shutterstock
ADVERTISEMENT
14 Kasus leptospirosis atau infeksi bakteri leptospira yang dapat disebarkan melalui kencing tikus terjadi di Kabupaten Sleman hingga Maret 2024 ini.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah tersebut, satu orang di antaranya meninggal dunia.
"Meninggal dunia satu, sudah beberapa bulan yang lalu," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Khamidah Yuliati kepada wartawan, Senin (25/3).
"Sampai dengan minggu ke-12 ini ada 14 kasus," bebernya.
Kasus ini tersebar di sembilan kapanewon atau kecamatan yang ada di Sleman meliputi Moyudan, Gamping, Seyegan, Tempel, Pakem, Cangkringan, Ngemplak, Depok dan Prambanan.
Sementara kasus yang meninggal terjadi di Kapanewon Prambanan.
Lanjutnya, Dinkes Sleman telah gencar mengedukasi dan sosialisasi ke masyarakat. Apabila ada yang bergejala diminta segera ke puskesmas.
"Edukasi dan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat oleh puskesmas wilayah setempat," pungkasnya.