Kasus Opang Beri Jasa 'Kawal' Bus Wisata di Bandung Berujung Permintaan Maaf

6 Februari 2025 15:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolsek Cibeunying Kaler, Kompol Suparman memberi keterangan soal dugaan pungli ke rombongan bus asal Jakarta di kawasan Bojong Koneng, Kota Bandung, Kamis (6/2/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapolsek Cibeunying Kaler, Kompol Suparman memberi keterangan soal dugaan pungli ke rombongan bus asal Jakarta di kawasan Bojong Koneng, Kota Bandung, Kamis (6/2/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus para ojek pangkalan (opang) yang memberikan jasa 'pengawalan' terhadap rombongan bus wisatawan asal Jakarta di kawasan Bojong Koneng, Cibeunying Kidul, Kota Bandung berakhir dengan permohonan maaf dari para pelaku, yaitu pria berinisial A (39), T (29), A (27).
ADVERTISEMENT
Permintaan maaf itu disampaikan mereka usai ketiganya dimintai keterangan di Polsek Cibeunying Kidul.
“Kami dari opang Bojong Koneng beserta teman-teman di pangkalan minta maaf atas kejadian kemarin, ada bus yang datang dari rombongan mungkin dari Jakarta pada hari Rabu tanggal 5 Februari 2025 ke kafe yang viral di medsos,” tutur A (39), salah seorang opang Bojong Koneng, di Polsek Cibeunying Kidul, Kamis (6/2).
“Saya juga meminta maaf kepada warga Kota Bandung karena viralnya kasus ini, meminta maaf tidak terulang kembali,” sambungnya.
Usai menyampaikan permintaan maaf dan mengakui kesalahannya tersebut, mereka dipulangkan.
Kapolsek Cibeunying Kaler, Kompol Suparman memberi keterangan soal dugaan pungli ke rombongan bus asal Jakarta di kawasan Bojong Koneng, Kota Bandung, Kamis (6/2/2025). Foto: Robby Bouceu/kumparan
Sebelumnya, ramai beredar tayangan aksi dugaan pungli di Kawasan Bojong Koneng, Cibeunying Kidul, Bandung, terhadap rombongan wisatawan asal Jakarta oleh sekelompok opang setempat. Peristiwa itu terjadi pada Rabu (5/2).
ADVERTISEMENT
Dalam video yang beredar, sebuah bus tampak dihampiri oleh seorang opang saat melintasi kawasan Bojong Koneng. Dua orang dengan berboncengan motor menghampiri bus tersebut. Mereka menawari pengawalan, sebab jalan di sana sempit.
Dalam narasinya, pihak rombongan bus sempat menolak secara halus, tapi tak ditanggapi. Akhirnya rombongan bus terpaksa menerima tawaran untuk dikawal.
Kemudian ketika sudah mengunjungi kafe, bus itu kembali ditemui oleh dua opang. Saat sopir hendak memberikan uang Rp 50 ribu, mereka enggan menerima. Walhasil sopir memberikan uang Rp 100 ribu.
Terkait kejadian ini, polisi telah mengamankan tiga orang terduga, yaitu pria berinisial A (39), T (29), A (27). Selain itu, pihak kafe juga telah dimintai keterangan terkait kejadian ini, adapun rombongan wisatawan masih belum dapat dihubungi.
ADVERTISEMENT
“Kami jajaran kepolisian sudah merespons dan langsung mengamankan pihak ojek terkait berita viral itu,” kata Kapolsek Cibeunying Kidul, Kompol Suparman kepada wartawan di Polsek, Kamis (6/2).
“Kami langsung klarifikasi dengan pihak manajemen kafenya, kami tinggal menunggu dari pihak yang dirugikan (rombongan wisatawan),” tuturnya.
Suparman menjelaskan, pihak kafe memang telah sering berkoordinasi dengan opang di sana terkait pengawalan dengan alasan luas jalan. Sehingga pengawalan itu sebagai penunjuk medan jalan.
"Hal ini kalau menurut keterangan yang bersangkutan sudah biasa dan koordinasi dengan kafe. Ke depannya semoga tidak ada kegiatan seperti ini, sehingga Kota Bandung bisa aman dan nyaman," ungkap dia.
Adapun pihak manajemen kafe menyatakan, terjadinya dugaan pungli tersebut lantaran adanya miskomunikasi. Semisal ada, tamu dengan bus yang reservasi, biasanya mereka akan menghubungi ojek setempat dan menyampaikan adanya pengawalan itu juga ke pihak tamu.
ADVERTISEMENT
“Tapi kejadian kemarin ini, costumer datangnya tanpa reservasi. Jadi datang, makan, pulang. Biasanya kalau ada bus suka ada koordinasi, karena jalannya sempit,” aku Yusuf, perwakilan kafe tersebut di Polsek, Kamis (6/2).
Lantaran, biasanya melakukan jasa pengawalan itulah, para opang kemarin kemudian berinisiatif.