Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Kasus Pantai Drini DIY: Polisi Dalami Dugaan Pemaksaan Outing Class oleh Kepsek
5 Februari 2025 13:43 WIB
·
waktu baca 1 menit![Tim SAR Gabungan mencari satu korban terseret arus di Pantai Drini, Selasa (28/1/2025). Foto: Dok. Basarnas](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jjp3khtdtkgp1p71zcxtwat0.jpg)
ADVERTISEMENT
Pihak keluarga Malven Yusuf (13) pelajar asal Mojokerto yang tewas tenggelam di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul melapor ke Polres Gunungkidul.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang dilaporkan adalah kepala sekolah. Kuasa hukum menyebut ada unsur kelalaian yakni pemaksaan dalam outing class tersebut.
Soal pelaporan kepala sekolah ini, Polres Gunungkidul mengatakan masih menyelidiki.
"Masih kami dalami karena masih dalam proses penyelidikan," kata Kasat Reskrim AKP Ahmad Mirza dikonfirmasi, Rabu (5/2).
Mirza mengatakan laporan resmi dari pihak keluarga baru diterima kemarin. Namun sebelum pelaporan ini, Polres Gunungkidul sebenarnya sudah melakukan penyelidikan.
"Sebelum keluarga laporan kami juga sudah lakukan penyelidikan dan sudah melakukan klarifikasi kepada beberapa saksi," terangnya.
Sebelumnya, Keluarga Malven Yusuf (13) pelajar asal Mojokerto yang meninggal hanyut di Pantai Drini, Kabupaten Gunungkidul melapor ke Polres Gunungkidul.
Kuasa Hukum Keluarga Malven, Rifan Hanum, menjelaskan sebelumnya pihak keluarga telah mediasi dengan pihak sekolah tapi tak menemukan kata sepakat.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, menurut Rifan saat orang tua tetap harus membayar ke sekolah meski awalnya orang tua tak mengizinkan pergi.
"Saat orang tua tidak mengizinkan masih tetap disuruh bayar sehingga melepas kepergian anak kami," jelasnya.