Kasus Pemukulan Petugas SPBU Perempuan di Tangerang Berakhir Damai

28 November 2022 7:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho memimpin langsung jalannya mediasi antara pelaku pemukulan dengan korban petugas SPBU. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho memimpin langsung jalannya mediasi antara pelaku pemukulan dengan korban petugas SPBU. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kasus pemukulan terhadap seorang petugas SPBU perempuan di Kota Tangerang, berakhir damai. Hal ini setelah adanya kesepakatan antara korban dan pelaku.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, polisi lebih dulu menangkap pria berinisial DP (25), pelaku pemukulan terhadap korban. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (26/11).
"Kedua belah pihak pun menyatakan sepakat berdamai tidak meneruskan kejadian tersebut. Artinya saling memaafkan dan ingin di restorative justice," kata Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho dalam keterangannya, Senin (28/11).
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho memimpin langsung jalannya mediasi antara pelaku pemukulan dengan korban petugas SPBU. Foto: Dok. Istimewa
Adapun motif pemukulan ini lantara pelaku tak terima uang kembalian mengisi bensin kurang. Menurut dia, saat itu pelaku melakukan pengisian BBM jenis Pertalite sebanyak 3 liter dengan total harga Rp 30 ribu.
Pelaku kemudian menyerahkan uang pecahan Rp 100 ribu untuk membayar. Namun, petugas SPBU tersebut hanya memberikan uang kembalian sebesar Rp 20 ribu.
Pada saat itu pelaku tidak mengecek jumlah uang kembalian tersebut, ia baru sadar ketika sudah sampai di rumah. Saat kembali ke SPBU itu, kata Zain, pelaku langsung berdebat dengan korban terkait masalah ini.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Zain Dwi Nugroho memimpin langsung jalannya mediasi antara pelaku pemukulan dengan korban petugas SPBU. Foto: Dok. Istimewa
"Saat perdebatan itu, pelaku cengkeram baju di bagian leher korban dan melakukan pemukulan ke bagian kepala. Karena ketakutan, korban pun memberikan uang Rp 50 ribu ke pelaku. Akhirnya pelaku kembali ke rumahnya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kepada polisi pelaku mengaku khilaf dan menyesali telah melakukan kekerasan terhadap korban. Aksi pemukulan ini dilakukan spontan.
"Tentunya kejadian ini patut disesali, seharusnya tidak boleh terjadi. Kalau ada permasalahan, itu bisa diselesaikan bukan melakukan kekerasan," tandasnya.